Aceh (Antara Megapolitan) - Bencana alam gempa tektonik 6,5 skala richter memupus harapan pasangan calon pengantin untuk duduk di pelaminan, Kamis.

Penyebabnya, calon pengantin pria meninggal dunia setelah tertimpa reruntuhan ruko tempat usahanya di Jalan Iskandar Muda, bersama keluarganya dari Padang, Sumatera Barat.

"Seharusnya sepupu saya, Yusra Fitriani menikah hari ini di Gampong Beunot, Kecamatan Merdu, Kabupaten Pidie Jaya, Aceh," kata sepupu dari mempelai wanita, Ayub, di Merdu, Kabupaten Pidie Jaya.

Ia mengaku bekerja di Makassar, Sulawesi Selatan, dan sengaja datang ke kampung halamannya itu tidak lain untuk menghadiri pesta pernikahan tersebut.

Namun, satu hari menjelang pesta bersejarah itu, calon mempelai pria menjadi korban di toko tempat usahanya selama ini yang roboh.

Aparat TNI dan Polri bersama masyarakat sampai Kamis malam masih terus menggali sisa-sisa reruntuhan untuk mencari korban, karena diduga masih ada warga yang terjebak.

"Tapi ini musibah yang harus diterima oleh keluarga," kata Ayub lagi.

"Informasinya dari 28 korban yang ditemukan di areal kompleks ruko itu pada Rabu (7/12) kemarin merupakan keluarga dari mempelai pria yang berasal dari Padang," kata Jamil, pelayan warung kopi yang bersebelahan dengan ruko yang ambruk itu.

Gempa bumi terjadi di Kabupaten Pidie, Aceh, Rabu pagi pukul 05.03 WIB dengan kekuatan 6,5 SR. Terjadi pada titik koordinat 5,25 derajat LU dan 96,24 derajat BT, dengan pusat gempa terjadi di daratan pada jarak 106 km arah tenggara Kota Banda Aceh pada kedalaman 15 km.

Gempa Pidie menimbulkan korban jiwa serta kerusakan infrastruktur jalan dan rumah. 

Pewarta: Riza Fahriza

Editor : M.Ali Khumaini


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2016