Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) Kabupaten Purwakarta, Jabar, mengajak para suami mendukung istrinya untuk menggunakan alat kontrasepsi, sebagai salah satu upaya pencegahan stunting.

"Saya berharap bapak-bapak bisa berperan aktif untuk mencegah stunting," kata Kabid Pembangunan Ketahanan Keluarga DPPKB Purwakarta, Karwasih, saat kegiatan Promosi Komunikasi, Informasi, dan Edukasi Program Percepatan Penurunan Stunting di Purwakarta, Senin.

Ia mengatakan, salah satu peran aktif para bapak dalam mendukung pencegahan stunting ialah dengan memberikan dukungan kepada isterinya menggunakan alat kontrasepsi.

"Ya harus didukung istri ber-KB. Idealnya memiliki jeda, jumlahnya ideal. Harapan pemerintah itu dua anak. Dua anak lebih sehat. Jadi suami harus mendukung, termasuk juga bersedia menjadi peserta KB," katanya.

Baca juga: Pemkab dan Polres Purwakarta berkolaborasi tingkatkan kepesertaan KB

Menurut dia, penanganan kasus stunting itu bukan hanya urusan pemerintah. Namun itu sudah menjadi tugas bersama.

Disebutkan kalau penyebab stunting bukan murni akibat kekurangan gizi. Penyebab lainnya adalah pola asuh yang tidak tepat dan sanitasi yang buruk.

“Orang kaya pun bisa berisiko stunting jika pola asuh tidak tepat. Sanitasi seperti jamban sehat juga sangat penting. Penangan stunting perlu dilakukan dari hulu hingga hilir dan melibatkan semua pihak,” katanya.

Untuk mencegah stunting, Pemerintah Kabupaten Purwakarta sudah melatih ribuan tim pendamping keluarga (TPK). Kehadiran TPK menjadi ujung tombak pencegahan di tingkat warga.

Baca juga: Bupati Purwakarta akui tak mudah beri edukasi warga tentang pentingnya KB

TPK terdiri atas bidan, kader KB, dan kader pemberdayaan dan kesejahteraan keluarga (PKK).

“Anak yang stunting akan kehilangan daya tahan tubuh, kehilangan kecerdasan. Ini berisiko terjadinya lost generation," kayanya.

Sejalan dengan itu, ia mengingatkan bahwa pencegahan merupakan hal utama.

Disebutkan, prevalensi stunting Purwakarta berhasil turun dari 26 persen pada 2021 menjadi 20,6 persen pada 2020.

Baca juga: Purwakarta Bentuk Kampung KB Di 17 Kecamatan

"Mudah-mudahan Purwakarta bisa menekan prevalensi stunting menjadi lebih kecil lagi. Bahkan bisa kurang dari 14 persen pada 2024 mendatang," kata Karwasih.

Sementara itu, kegiatan promosi dan edukasi Program Percepatan Penurunan Stunting di Wilayah Khusus Desa Citeko, Kecamatan Plered, Purwakarta, dihadiri masyarakat setempat, anggota Komisi IX DPR RI Putih Sari serta Ketua Tim Kerja Pengelola Pelayanan Keluarga Berencana Perwakilan BKKBN Jawa Barat Adang Samsul Hadi. (KR-MAK)

Pewarta: M.Ali Khumaini

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2023