Pemerintah Kota Bogor, Jawa Barat, menyesuaikan rencana pembangunan jangka menengah daerah (RPJMD) dengan aturan pemilihan kepala daerah (pilkada) serentak 2024 pada masa transisi pemerintahan tahun 2025-2026, termasuk upaya pengurangan risiko bencana.

Sekretaris Bappeda Kota Bogor Agnes Andriani Kartika Sari di Kota Bogor, Kamis, mengatakan satu tahun ke depan, periode 2023 - 2024, Bappeda memimpin sektor penyusunan dokumen kajian risiko bencana (KRB) yang juga akan menjadi bagian dari Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) dan jangka panjang.

"Ini harus kita siapkan di 2024 untuk RPJMD 2026 - 2030. Bersamaan itu pula dengan adanya aturan pilkada serentak ada masa transisi 2025 - 2026 ini juga kami harus menyusun rencana pembangunan daerah, 2025 - 2026 di samping rutinitas kami menyusun rencana tahunannya," katanya.

Baca juga: DPRD Kota Bogor ingin RPJMD 2019-2024 tuntas
Baca juga: DPRD kawal Musrenbang Kecamatan Kota Bogor targetkan RPJMD Kota Bogor rampung di 2024

Menurut Agnes, kajian diperlukan untuk penyusunan penanganan bencana di Kota Bogor.

Indikator kerawanan kebencanaan di Kota Bogor, realisasinya mencapai 0,71 dengan kategori sedang. Untuk indeks risiko bencananya dan untuk ketahanan daerah berada di posisi 0,74 yang ada pada tingkatan sedang.

"Karena itu, memang kita harus waspada dan bagaimana memitigasi ini. Sehingga ketika ada kajian risiko bencana ini harapannya sebelum terjadi bencana kita sudah bisa melakukan mitigasi dengan baik," ujarnya.

Menurut Agenes, dalam kajian ini juga akan memunculkan rekomendasi jangka menengah maupun jangka panjang hingga rencana tahunan sebagai upaya ketahanan daerah dalam bencana.

Baca juga: DPRD Kota Bogor tetapkan APBD 2023, anggaran difokuskan tuntaskan RPJMD

Pemkot, kata dia, berharap kajian ini bisa rampung dalam waktu dua bulan ke depan sehingga bisa memberikan data yang lengkap.

"Tahapannya sudah dilakukan mulai bulan Juni, sudah dilakukan dua kali FGD, menghadirkan tim teknis dan stakeholder dari kementerian terkait dan sudah dilakukan secara intensif asistensi dengan BNPB, bahkan tim sering membantu kita dalam memberikan rekomendasi dalam kajian ini," kata Agnes.*

Pewarta: Linna Susanti

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2023