Cibinong (Antara Megapolitan) - Kepolisian Resor (Polres) Bogor, Jawa Barat memastikan ulama Bogor tidak ikut dalam aksi bela Islam pada Jumat (2/12) dan memilih berdoa bersama di masing-masing majelis.

"Ini sikap resmi dari ulama tetua di Bogor dan semua ulama yang hadir," kata Kapolres Bogor, AKBP Andi M Dicky Pastika di Cibinong, Rabu.

Kapolres menyatakan dirinya bersama jajaran Polda Jawa Barat telah bersilaturahmi dengan sejumlah ulama Bogor untuk mendengarkan pandangan dan sikap yang diambil masyarakat Bogor dalam menanggapi isu terkini yang sensitif terhadap agama.

Dalam pertemuan bersama seluruh ulama dari berbagai kecamatan dan desa wilayah Kabupaten Bogor di Pesantren Al-Madani Kecamatan Babakan Madang Selasa, (29/11) ulama menyampaikan kepercayaan terhadap pemerintah dalam penegakan kasus hukum tersangka kasus penistaan agama yang dilakukan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama.

Ia menyampaikan sesuai juga dengan amanat ulama dalam silaturahmi tersebut, ulama dan umaro (aparat) merupakan pondasi utama keamanan bangsa yang perlu bersinergi dalam menjaga harmonisasi masyarakat.

Apalagi wilayah Kabupaten Bogor yang jumlah masyarakatnya mayoritas muslim dan juga memiliki ulama-ulama yang kokoh dalam menjalankan agama islam menyeru menegakkan keadilan dengan damai.

Sehingga dalam menyikapi kasus yang sensitif terhadap agama tersebut, M Dicky menyampaikan ulama bersepakat tidak akan memberangkatkan massa untuk aksi bela islam kedua pada tanggal 2 Desember 2016 mendatang dengan berjaga dan berdoa saja di majelis.

Ketua MUI Desa Kadumangu Kacamatan Babakan Madang, Kyai AM Ishak Mariani menyampaikan, jika semua ulama ikut berdemo maka yang mendoakan umat yang sedang menyampaikan aspirasi tidak ada.

Oleh sebab itu, hasil bermusyawarah para ulama di Bogor lebih mengimbau masyarakat Bogor tidak ikut berdemo namun berdoa agar penegakkan hukum berjalan dengan baik dan memenuhi keadilan.

Menurut Kyai AM Ishak jangankan satu ayat satu huruf saja tidak boleh ada yang boleh menghina ciptaan Allah SWT tersebut.

Namun untuk menjaga kesatuan dan keutuhan bangsa perlu kedamaian dalam menegakkan hukum yang berlaku dan keyakinan terhadap Tuhan yang Maha Esa tersebut.

Ia mengatakan, jika ada ulama atau masyarakat yang mengaku-ngaku ulama Bogor pada aksi bela Islam di Jakarta bukan yang termasuk ulama yang sering bersilaturahmi dengan para ulama lokal Bogor.

Pewarta: Linna Susanti & Mayolus Fajar D

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2016