Bogor (Antara Megapolitan) - Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Kota Bogor, Jawa Barat, berorientasi pada peningkatan kualitas, kesejahteraan, dan perlindungan guru.

"Perlindungan secara hukum akan dilakukan terhadap guru, mengingat masih ada beberapa guru yang diperlakukan tidak sesuai hak dan kewajibannya," kata Ketua PGRI Kota Bogor, Basuki, di Bogor, Senin.

Basuki mengatakan, Kota Bogor memiliki jumlah guru 1.385 orang, sebagian besar merupakan tanaga honorer, sisanyanya PNS. Kekurangan guru terjadi pada sekolah dasar, yang harusnya diisi 500 guru, hanya tersedia 300 orang guru.

Selain perlindungan guru, PGRI juga memperjuangkan seoptimal mungkin agar guru mendapat tunjangan layak dengan mengevaluasi dan meninjau jumlah jam mengajar guru yang ditunjang dengan peningkatan profesionalitas mengajar para guru.

"Kami tetap berkomitmen menjadi satu-satunya organisasi guru se-Indonesia dan hanya PGRI yang menjadi landasan sehingga tidak akan terkotak-kotak," katanya.

Peringatan hari guru tahun ini, lanjut Basuki, pihaknya mendukung harapan Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto agar para guru dapat mempersiapkan anak didik menjadi generasi yang paham dan bangga dengan kearifan budayanya.

"Menciptakan generasi yang mencintai negara kesatuan Republik Indonesia, dan memiliki rasa patriotisme serta generasi yang mampu bersaing di era globalisasi," katanya.

Pada puncak peringatan Hari Guru 25 November lalu, Bima Arya menyampaikan pesan agar guru dan sekolah mampu menjaga dan mendisiplinkan anak didiknya terhindar dari perbuatan negatif seperti penyalahgunaan narkoba, tawuran, dan vandalisme.

"Guru punya peran strategis karena di tangan guru masa depan generasi dipertaruhkan," kata Bima.

Tokoh pengajar dari Kota Bogor yang juga Rektor Universitas Pakuan Bibin Rukbini mengatakan, tantangan kedepan para guru tidak hanya lagi bertugas memberikan ilmu saja kepada anak didiknya, tetapi juga mengajarkan budi pekerti dan karakter.

"Era globalisasi ini para guru diharapkan senantiasa mengingatkan tentang kearifan budaya lokal kepada siswa, dengan demikian lahir generasi mudah yang mau melestarikan dan memperlajari budaya bangsa sendiri," katanya.

Pewarta: Laily Rahmawati

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2016