Program Studi Pendidikan Ekonomi FKIP Universitas Muhammadiyah Prof Dr Hamka (Uhamka) menggelar sharing session ekonomi kreatif mengenai pemanfaatan barang bekas.

Dosen Mata Kuliah Ekonomi Kreatif Uhamka Camelia Safitri M.Pd dalam keterangannya, Rabu, menjelaskan bahwa kegiatan tersebut dirancang oleh mahasiswa semester enam dari dua kelas, yakni kelas A dan B Program Studi Pendidikan Ekonomi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP).

Ia menjelaskan bahwa kegiatan tersebut diselenggarakan demi tercapainya profil lulusan program studi melalui luaran sinergi mata kuliah Telaah Kurikulum yang diampu oleh Dr Sri Astuti dan mata kuliah ekonomi kreatif.

"Bersama 11 sekolah melakukan uji publik media ajar flash card dari mata kuliah telaah kurikulum dan dalam kesempatan ini para mahasiswa mendapatkan kesempatan untuk menyampaikan pengolahan bahan bekas menjadi barang berguna (fungsional) dengan pemanfaatan bahan-bahan bekas sebagai media pengembangan dalam proses pemahaman kurikulum," paparnya.

Camelia mengatakan, dua pekan sebelum kegiatan seluruh panitia melakukan observasi ke beberapa sekolah di sekitar Pasar Rebo, Jakarta Timur untuk mengajak kerja sama agar perwakilan sekolah tersebut ikut serta dalam perlombaan dan sharing session.

Tema yang diambil dalam kegiatan sharing session dan perlombaan ekonomi kreatif yaitu “Mengembangkan Kreativitas dan Inovasi Siswa dengan Pemanfaatan Barang Bekas”.

Sasaran dalam kegiatan ekonomi kreatif ini hanya untuk peserta didik SMA dan SMK. Sehingga pada hari Selasa, 1 Agustus 2023 terdapat 4 sekolah yang hadir dalam kegiatan Sharing session dan Perlombaan ekonomi kreatif yaitu; SMAN 51 Jakarta, SMKN 10 Jakarta, SMK PB Soedirman, dan SMK Dharma Karya Jakarta.

Kegiatan sharing session dan perlombaan ekonomi kreatif dibuka oleh ketua pelaksana yaitu Helmy Salman Afif dan Ketua Program Studi Pendidikan Ekonomi FKIP Uhamka yaitu Dr Hj Onny Fitriana Sitorus yang menjadi keynote speaker sekaligus membuka acara.

Dr Hj Onny menyampaikan pandangannya terkait pentingnya kreativitas untuk peserta didik dan masyarakat sekitar dalam pemanfaatan barang bekas yang goalsnya akan menjadi nilai jual atas bahan-bahan bekas tersebut. 

Karena, menurut dia, bahan bekas adalah bahan yang hanya menunggu kreativitas manusia untuk dioptimalkan menjadi barang tepat guna.

“Kita harus menjadi penyumbang kenaikan presentase jumlah wirausaha yang ada di Indonesia semua ini tentu terukur dalam dunia Pendidikan dengan adanya penguatan dan pemahaman dasar tentang adanya kurikulum Merdeka yang menjadi salah satu sub bahasan dalam mata kuliah telaah kurikulum yang pengimplementasiannya melalui mata kuliah ekonomi Kreatif,” kata Dr Hj Onny.

Ia mengatakan, kegiatan ini bukan hanya menjadi kegiatan pertama dan terakhir dalam pengembangan kreativitas khususnya jika kita melihat pada profil lulusan program studi dimana salah satu capaiannya adalah menghasilkan lulusan yang berjiwa edupreneur, sosiopreneur dan entrepreneur. 

Di akhir kegiatan Camelia dan tim menyampaikan pentingnya pemanfaatan bahan bekas/non guna menjadi barang yang lebih produktif/bernilai agar sesuai dengan jargon pendidikan ekonomi yakni, kreatif, inovatif, produktif, diferent.

"Semoga kita bisa berkontribusi untuk mendongkrak peningkatan jumlah wirausaha yang dicanangkan oleh pak Menteri demi Indonesia berkemajuan. Kreativitas kami meningkat karena imun kebahagiaan kreativitas kami Bersama Program Studi Pendidikan Ekonomi FKIP Uhamka," tuturnya.

Pewarta: ANTARA

Editor : M Fikri Setiawan


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2023