Pemerintah pusat menetapkan enam provinsi di Indonesia yang bakal menjadi tulang punggung pasokan beras nasional sebagai antisipasi dampak bencana El Nino.

"Presiden sudah memerintahkan kepada kami untuk mencari provinsi-provinsi yang bisa menjadi andalan menghadapi El Nino. Dan kita sudah siapkan langkah-langkah itu," kata Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo saat memimpin rapat koordinasi dan gerakan nasional penanganan dampak El Nino di Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB), Sabtu.

Ia menyebutkan enam provinsi tersebut adalah Sumatera Utara, Sumatera Selatan, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Sulawesi Selatan. Enam provinsi itu selama ini berperan sebagai sentra produksi pangan nasional.

"Keenam provinsi ini bisa jadi penyelamat RI menghadapi iklim ekstrem El Nino," ujarnya.

Baca juga: Bappenas: Urban farming jadi alternatif jaga ketahanan pangan berkelanjutan di masa depan

Syahrul mengatakan sebagai langkah kongkret, Kementan telah menyiapkan sembilan skema sebagai strategi mengantisipasi iklim ekstrem efek El Nino, di antaranya, identifikasi dan mapping lokasi terdampak kekeringan, percepatan tanam, peningkatan ketersediaan peralatan dan mesin pertanian (alsintan), peningkatan ketersediaan air.

Kemudian, penyediaan benih tahan kekeringan, program 1.000 hektar, pengembangan pupuk organik terpusat dan mandiri, dukungan pembiayaan KUR dan asuransi pertanian, penyiapan lumbung pangan sampai tingkat desa.

"Tadi saya sudah langsung tanam di sini bersama Pak Wali Kota. Tiga bulan kemudian kita punya beras baru, itu yang ingin kita capai," terangnya.

Baca juga: Karawang optimistis capai target produksi padi tahun ini di tengah El Nino

 

Pewarta: Nur Imansyah

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2023