Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengimbau warga untuk mewaspadai potensi gelombang setinggi hingga empat meter di beberapa wilayah perairan Indonesia dari 2 sampai 3 Agustus 2023.
Kepala Pusat Meteorologi Maritim BMKG Eko Prasetyo di Jakarta, Rabu, menyampaikan bahwa peningkatan tinggi gelombang selama kurun itu salah satunya dipengaruhi oleh pola angin.
Menurut dia, angin umumnya bergerak dari tenggara ke barat daya dengan kecepatan 8 sampai 25 knot di wilayah Indonesia bagian utara.
Baca juga: Masyarakat diimbau waspadai potensi gelombang tinggi hingga enam meter 27-28 Juli
Sedangkan di wilayah Indonesia bagian selatan, ia melanjutkan, angin umumnya bergerak dari timur ke tenggara dengan kecepatan 8 sampai 25 knot.
"Kecepatan angin tertinggi terpantau di perairan utara Sabang, Laut Banda, Laut Arafuru, dan perairan Kepulauan Kai-Kepulauan Aru," katanya.
Kondisi tersebut, menurut dia, menimbulkan peluang peningkatan tinggi gelombang menjadi 1,25 sampai 2,5 meter di Selat Malaka bagian utara, perairan barat Aceh-Kepulauan Nias, perairan Bengkulu, Teluk Lampung bagian selatan, Selat Sape bagian selatan, Selat Sumba bagian barat, dan perairan selatan Pulau Sumba.
Baca juga: BMKG imbau masyarakat waspada gelombang tinggi hingga 4 meter di perairan Indonesia
Gelombang setinggi 1,25 sampai 2,5 meter juga berpeluang muncul di perairan Pulau Sawu-Pulau Rote-Kupang, Laut Sawu, Laut Natuna Utara, perairan Kepulauan Natuna, perairan utara Jawa Tengah-Kepulauan Kangean, perairan selatan Kalimantan, Laut Jawa, perairan Kotabaru, Selat Makassar bagian selatan-tengah, Laut Sumbawa, perairan Kepulauan Selayar, dan Laut Flores.
Tinggi gelombang di perairan Baubau-Kepulauan Wakatobi, perairan Manui-Kendari, perairan selatan Kepulauan Banggai-Kepulauan Sula, perairan Kepulauan Sangihe-Kepulauan Talaud, Laut Maluku, perairan Bitung-Kepulauan Sitaro, Laut Seram, perairan selatan Pulau Buru-Pulau Seram, Laut Banda, perairan Kepulauan Sermata-Kepulauan Tanimbar, perairan Kepulauan Kai-Kepulauan Aru, Laut Arafuru, perairan Sorong bagian selatan, dan perairan Fakfak-Amamapare juga diperkirakan 1,25 sampai 2,5 meter.
Baca juga: BMKG imbau masyarakat waspada gelombang tinggi hingga enam meter di beberapa perairan
Sedangkan perairan utara Sabang, perairan barat Kepulauan Mentawai, perairan Pulau Enggano, perairan barat Lampung, Samudra Hindia Barat Sumatra, Selat Sunda bagian barat dan selatan, perairan selatan Pulau Jawa-Pulau Sumbawa, Selat Bali, Lombok, Alas bagian selatan, dan Samudra Hindia selatan Jawa-Nusa Tenggara Timur gelombangnya diperkirakan lebih tinggi, berkisar 2,5 meter sampai empat meter.
"Dimohon kepada masyarakat yang tinggal dan beraktivitas di pesisir sekitar area yang berpeluang terjadi gelombang tinggi agar selalu waspada," kata Eko Prasetyo.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2023
Kepala Pusat Meteorologi Maritim BMKG Eko Prasetyo di Jakarta, Rabu, menyampaikan bahwa peningkatan tinggi gelombang selama kurun itu salah satunya dipengaruhi oleh pola angin.
Menurut dia, angin umumnya bergerak dari tenggara ke barat daya dengan kecepatan 8 sampai 25 knot di wilayah Indonesia bagian utara.
Baca juga: Masyarakat diimbau waspadai potensi gelombang tinggi hingga enam meter 27-28 Juli
Sedangkan di wilayah Indonesia bagian selatan, ia melanjutkan, angin umumnya bergerak dari timur ke tenggara dengan kecepatan 8 sampai 25 knot.
"Kecepatan angin tertinggi terpantau di perairan utara Sabang, Laut Banda, Laut Arafuru, dan perairan Kepulauan Kai-Kepulauan Aru," katanya.
Kondisi tersebut, menurut dia, menimbulkan peluang peningkatan tinggi gelombang menjadi 1,25 sampai 2,5 meter di Selat Malaka bagian utara, perairan barat Aceh-Kepulauan Nias, perairan Bengkulu, Teluk Lampung bagian selatan, Selat Sape bagian selatan, Selat Sumba bagian barat, dan perairan selatan Pulau Sumba.
Baca juga: BMKG imbau masyarakat waspada gelombang tinggi hingga 4 meter di perairan Indonesia
Gelombang setinggi 1,25 sampai 2,5 meter juga berpeluang muncul di perairan Pulau Sawu-Pulau Rote-Kupang, Laut Sawu, Laut Natuna Utara, perairan Kepulauan Natuna, perairan utara Jawa Tengah-Kepulauan Kangean, perairan selatan Kalimantan, Laut Jawa, perairan Kotabaru, Selat Makassar bagian selatan-tengah, Laut Sumbawa, perairan Kepulauan Selayar, dan Laut Flores.
Tinggi gelombang di perairan Baubau-Kepulauan Wakatobi, perairan Manui-Kendari, perairan selatan Kepulauan Banggai-Kepulauan Sula, perairan Kepulauan Sangihe-Kepulauan Talaud, Laut Maluku, perairan Bitung-Kepulauan Sitaro, Laut Seram, perairan selatan Pulau Buru-Pulau Seram, Laut Banda, perairan Kepulauan Sermata-Kepulauan Tanimbar, perairan Kepulauan Kai-Kepulauan Aru, Laut Arafuru, perairan Sorong bagian selatan, dan perairan Fakfak-Amamapare juga diperkirakan 1,25 sampai 2,5 meter.
Baca juga: BMKG imbau masyarakat waspada gelombang tinggi hingga enam meter di beberapa perairan
Sedangkan perairan utara Sabang, perairan barat Kepulauan Mentawai, perairan Pulau Enggano, perairan barat Lampung, Samudra Hindia Barat Sumatra, Selat Sunda bagian barat dan selatan, perairan selatan Pulau Jawa-Pulau Sumbawa, Selat Bali, Lombok, Alas bagian selatan, dan Samudra Hindia selatan Jawa-Nusa Tenggara Timur gelombangnya diperkirakan lebih tinggi, berkisar 2,5 meter sampai empat meter.
"Dimohon kepada masyarakat yang tinggal dan beraktivitas di pesisir sekitar area yang berpeluang terjadi gelombang tinggi agar selalu waspada," kata Eko Prasetyo.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2023