Ratusan pemuda yang tergabung dalam Forum Pemuda Palabuhanratu (FPP) menggelar aksi unjuk rasa di depan Kantor Sekretariat Daerah (Setda) Kabupaten Sukabumi di Palabuhanratu, Sukabumi, Senin.
 
Aksi unjuk rasa tersebut untuk mempertanyakan pengadaan alat kesehatan (alkes) Antropometri dan Ultrasonografi (USG) di Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Sukabumi yang dinilai tidak transparan.
 
"Aksi ini untuk meminta pihak dinkes transparan dalam melaksanan lelang pengadaan alkes tersebut karena dalam beberapa kali audensi seperti pada 12 Juni dan 26 juli 2023 kami tidak mendapatkan informasi yang transparan terkait mekanisme termasuk penentuan pemenang pengadaan alkes ini," kata Ketua FPP Friady Mahyuzar disela aksi unjuk rasa, Senin.
 
Bahkan ia menilai, pihak dinkes banyak menyembunyikan informasi dan banyak yang ditutup-tutupi terkait pengadaan alkes tersebut, sehingga masyarakat tidak mendapatkan informasi yang jelas. 
 
Dalam aturan e-katalog itu per 2023 ini khusus untuk pengadaan Antropometri kit dengan USG kit itu ada sudah ada petujun pelaksanaan dan teknis atau juklak dan juknis yang tertuang dalam surat edaran kementerian baik dari Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) maupun Kementerian Kasehatan (Kemenkes) perihal pengadaan barang dan jasa 
 
Pihaknya mensinyalir, dalam pengadaan barang dan jasa dinkes melakukan kecurangan dalam menentukan pemenang proyek serta melanggar aturan. 
 
Bahkan, Dinkes Kabupaten Sukabumi menyetujui pihak penyedia barang yang menawarkan barang dengan harga yang mahal padahal dalam e-katalog tersebut masih ada barang yang lebih murah dengan kualitas yang sama.
 
Pihaknya pun menyayangkan pada aksi unjuk rasa ini, dinkes tidak menghadirkan orang yang berkompeten dalam bidang pengadaan alkes itu.
 
Dari pantauan di lokasi, massa yang kecewa karena tidak ditemui oleh petugas dinkes yang berkompeten melakukan aksi bakar ban. Kemarahan pengunjuk rasa pun bisa diredam oleh seratusan personel keamanan gabungan dari Polres Sukabumi dan Kodim 0622 Kabupaten Sukabumi sehingga aksi bisa berakhir damai. 
 
Namun, massa berjanji akan kembali melakukan asik serupa jika dinkes tetap tidak transparan dalam pengadaan alkes tersebut. 

Pewarta: Aditia Aulia Rohman

Editor : Budi Setiawanto


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2023