Anggota DPR RI Dedi Mulyadi menyatakan seorang pemimpin harus bisa mengerti adat istiadat agar mengerti cara membangun daerah.

"Percuma pejabat berpendidikan tinggi, rapat setiap hari hingga studi banding ke luar negeri kalau tidak mengerti adat istiadat wilayah yang dipimpinnya," kata Dedi melalui sambungan telepon, di Purwakarta, Sabtu. 

Mantan Bupati Purwakarta itu menyarankan para pemimpin dan pejabat berguru dengan orang Baduy yang senantiasa menjaga adat istiadat daerah dengan baik. 

Orang Baduy, katanya, lebih mengerti bagaimana cara membangun dan mempertahankan daerahnya dengan menjaga alam, mempertahankan sumber pangan dan mengatur populasi warganya.

“Kenapa orang kota kalah sama orang Baduy cara berpikirnya. Sebab izin perumahan terus diberikan oleh pejabatnya, jumlah warga semakin banyak, jalan tidak diperbesar. Padahal seharusnya ada analisa perencanaan. Pajak kendaraan terus dipunguti tapi jalan tidak diperbaiki,” katanya.

Dedi menyebutkan, dampak dari jumlah penduduk yang terlalu banyak berimbas pada ruang lingkup yang makin sempit. Akhirnya, orang-orang semakin stres karena ruang publik sudah tidak ada.

Atas hal itu, Dedi mengaku hadir berkeliling ke berbagai daerah di Jawa Barat untuk memberi kesadaran kepada semua pihak agar bisa memperbaiki diri dan menjadi kesadaran kolektif dalam membangun daerah ke depan.

Dedi Mulyadi memiliki kebiasaan lama dengan berkeliling Jawa Barat melalui Safari Cinta, seperti yang digelar di Desa Sukamaju, Kecamatan Jonggol, Kabupaten Bogor, Jumat 28 Juli 2023 malam.

Aksi Dedi berkeliling di wilayah Jawa Barat juga membawa rombongan keseniannya beserta sejumlah komedian seperti Sule dan Ohang untuk menghibur masyarakat.

“Karena banyak (orang) yang stres, sehingga harus diberi gerakan berkesenian, dibahagiakan kembali," katanya.

Ia juga menyampaikan, pemimpin bertemu dengan rakyat harus membahagiakan rakyatnya, bukan justru curhat di hadapan rakyat yang bisa memusingkan rakyat. 

Hal itu disampaikan karena di antara tugas pemimpin ialah membebaskan rakyat. Artinya membebaskan dari kemiskinan, kemacetan sampai membebaskan rakyat dari stres.

Pewarta: M.Ali Khumaini

Editor : Budi Setiawanto


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2023