Karawang, 8/11 (Antara) - Dinas Pertanian Kehutanan Perkebunan dan Peternakan (DPKPP) Karawang, Jawa Barat, menduga beras yang dihasilkan petani setempat mengandung logam.

"Dugaan karena tercemarnya Bendung Barugbug di Desa Situdam, Kecamatan Jatisari dari limbah industri di Purwakarta dan Subang," kata DPKPP Karawang Kadarisman di Karawang, Selasa.

Menurut dia industri di kedua daerah itu membuang limbahnya tanpa pengolahan yang baik dengan langsung mengalirkan ke sungai. Dengan tercemarnya air sungai ini berubah warna menjadi hitam pekat.

Dan disinyalir biota maupun ikan yang berkembang biak di Bendung Barubug ini ikut tercemar. Selain itu dikhawatirkan dapat mempengaruhi kualitas produksi padi di wilayah persawahan yang dialiri irigasi Barubug.

Dalam penelitian yang dilakukan oleh dinas peetanian kehutanan dan perkebunan ini menyatakan bila kandungan ligam ini terlalu kuat mengakibatkan produksi padi menjadi menurun.

Ini dikarenakan kandungan protein tanah sudah ikut tercemar sedangkan tanah yang layak harus sesuai dengan ketentuan kelayakan, serta pencemaran ini juga mencemari udara.

"Nanti beras yang dihasilkan dapat mengandung logam berat dan beracun saat dimakan. Bukan hanya itu, kalau limbahnya sifat membahayakan bisa berpengaruh terhadap matinya tanaman," katanya.

Ia menambahkan dalam mencari solusi meminta pertimbangan pemerintah daerah untuk melakukan komunikasi dengan kedua daerah itu guna kelangsungan hidup bersama.

Ini juga untuk menciptakan lingkungan bersih polusi air, tanah, dan udara. Seharusnya dalam penanggulangan pencemaran lingkungan ini harus dilakukan sosialisasi.

"Sosialisasi ini harus dilakukan oleh dinas lingkungan hidup agar lebih tepat sasaran," katanya.

Lanjut Kadarisman menjelaskan dalam permasalahan ini akan dicari ujung pangkalnya guna memecahkan permasalahan yang ada.

Pewarta: Mayolus Fajar

Editor : Andi Firdaus


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2016