Anggota DPR RI sekaligus Duta Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI) Rieke Diah Pitaloka menyatakan bangga karena arsip pidato Sukarno di Perserikatan Bangsa-Bangsa menjadi warisan dunia.

"Perjuangan penominasian Arsip GNB 1 dan Pidato Sukarno di PBB melalui perjalanan panjang kurang lebih 10 tahun dari tahun 2013 sampai disahkan oleh UNESCO pada Mei 2023," kata Rieke dalam keterangannya di Jakarta, Rabu.

Hal itu disampaikan Rieke di sela penyerahan sertifikat Memory of The World (MoW) dari UNESCO melalui Kementerian Luar Negeri RI untuk tiga warisan Indonesia yang telah disahkan menjadi warisan dunia kepada ANRI.

Baca juga: Dunia akui Pidato Soekarno tentang Pancasila di PBB pada 1960 sebagai arsip dunia

Penyerahan Sertifikat MoW UNESCO untuk tiga warisan dokumenter Indonesia meliputi Arsip GNB 1, Arsip pidato Bung Karno di PBB To Build The Anew, dan Hikayat Aceh.

Rieke yang juga Dewan Pakar Indonesia untuk MoW UNESCO berharap arsip tiga tinta emas abad 20 itu benar-benar menjadi memori yang menuntun gerak langkah rakyat Indonesia untuk menyatukan diri dalam keberagaman dan hidup dalam harmoni.

"Memori pengingat bagi kita untuk terus bersuara dan berjuang, hentikan perang, hentikan agresi, hentikan intimidasi pada siapa pun atas nama apa pun," ujarnya.

Baca juga: Pangan Rakyat Soal Hidup atau Mati (petikan Pidato Bung Karno tahun 1952)

Sementara itu, Kepala Arsip Nasional RI Imam Gunarto menyampaikan mengenai pentingnya arsip dan dokumentasi sebagai khazanah bangsa.

"Warisan dokumenter adalah jendela dan lorong waktu ke masa lalu, untuk menjalani kekinian dan merancang masa depan. Sebuah khazanah pengetahuan, informasi, cerita dan pengalaman yang mencerminkan perjalanan peradaban bangsa," katanya.

Imam menekankan penyerahan sertifikat UNESCO sebagai bentuk pengakuan dunia kepada tiga warisan dokumenter bangsa Indonesia layak dirayakan sebagai suatu kebanggaan dan kebahagiaan.

"Namun, melalui penghargaan UNESCO ini, sesungguhnya kita diingatkan akan tanggung jawab untuk terus melestarikan dan membuka akses terhadap warisan dokumenter tersebut kepada masyarakat dunia," pesannya.

Pewarta: Fauzi

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2023