Purwakarta (Antara Megapolitan) - Puluhan masyarakat Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat, mengalami keracunan diduga akibat bocornya cerobong asap PT South Pacific Viscose (SPV), Selasa.

Masyarakat yang keracunan itu merupakan para orang tua yang sedang menunggu anaknya belajar di Taman Kanak Kanak Risalatul Haq, Kampung Ciroyom, Desa Cicadas, Kecamatan Babakan Cikao, Purwakarta.

Mereka terkulai lemas, pusing dan mengalami muntah-muntah secara bersamaan diduga setelah mencium bau tidak sedap yang berasal dari cerobong asap milik PT SPV yang berada di belakang kampung itu.

Sebanyak 31 murid TK yang sedang ditunggui orang tuanya itu langsung diamankan ke sebuah klinik di daerah tersebut. Anak-anak TK itu aman dari keracunan itu karena mereka berada di dalam ruangan.

"Ketika itu saya sedang menunggu anak. Secara tiba-tiba tercium bau tidak sedap, disusul sesak nafas, pusing dan mual-mual," kata Lia, salah seorang warga setempat.

Setelah mengalami kejadian tersebut, Lia langsung melaporkan kejadian itu ke pengurus RT dan petugas keamanan.

Para orang tua kemudian membawa anak-anaknya keluar ruangan, dibantu petugas keamanan untuk kemudian dibawa ke klinik terdekat.

Masih di kampung yang sama, sebanyak 42 orang asal kampung itu dibawa petugas pabrik ke klinik di area pabrik. Rata-rata mereka mengalami mual, sesak nafas dan pusing.

Salah seorang anggota Komisi III DPRD Purwakarta UM Sulaeman, yang datang ke lokasi pabrik mengaku sempat mencium bau tidak sedap. Bahkan, ia beserta para anggota DPRD lainnya harus mengenakan masker saat berkunjung ke pabrik itu.

"Bau sekali. Kami sempat lihat kondisi 42 orang warga itu di dalam pabrik. Rata-rata semua mengalami sesak nafas, pusing dan mual," katanya.

Sementara itu, Kepala Badan Lingkungan Hidup Daerah Purwakarta, Nana Mulyana mengatakan, penyebab keracunan itu ialah akibat kebocoran gas di saluran pembuangan udara pabrik.

"Ada kebocoran berupa retakan pada pipa saluran pembuangan udara acid plant," katanya.

Ia mengaku belum mengetahui secara detail penyebab keretakan pipa saluran pembuangan tersebut. Termasuk, jenis gas yang mengakibatkan warga keracunan, itu belum diketahui.

"Masih kami selidiki. Tapi yang pasti dari perusahaan sudah memperbaiki saluran yang bocor itu, sehingga kondisi sudah aman," katanya.

Dia mengatakan, sesuai dengan pengakuan pihak perusahaan, pipa saluran udara yang bocor itu ada di area pabrik. Posisinya berada di ketinggian 2 meter dari permukaan tanah.

"Pihak perusahaan belum bisa menjelaskan kenapa pipa yang bocor di dalam pabrik bisa keluar dan tercium warga. Padahal pagar pemisahnya setinggi 4 meter," katanya.

Hingga berita ini dilaporkan, belum ada penjelasan resmi dari perwakilan perusahaan terkait dengan kebocoran pipa yang mengakibatkan puluhan warga keracunan itu.

Pewarta: M.Ali Khumaini

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2016