Pemerintah Kota Palu, Sulawesi Tengah mengajak masyarakat di daerah itu untuk mengurangi penggunaan plastik dikarenakan limbah plastik membutuhkan waktu lama dan sulit terurai.
Baca juga: Dua truk sampah plastik berhasil dikumpulkan Polsek Jagakarsa Jaksel dari Waduk Brigif
Baca juga: Pemkot Bogor menerima bantuan mesin penukar botol plastik dari BSI
Baca juga: Dedi Mulyadi pilih bongsang untuk bungkus daging agar ramah lingkungan
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2023
"Kami mengimbau dan tentunya berharap warga dapat mengurangi penggunaan plastik, dengan menggunakan kantong belanja ramah lingkungan," kata Sekretaris Dinas Lingkungan Hidup Kota Palu, Ibnu Mundzir di Palu, Sabtu.
Menurut dia, sampah plastik ini menjadi salah satu penyebab terjadinya pencemaran lingkungan, jadi harus dikurangi penggunaannya.
Jika masyarakat terus menggunakan plastik, kata dia, maka jumlah sampah plastik akan meningkat dan menjadi ancaman kerusakan lingkungan.
Baca juga: Dua truk sampah plastik berhasil dikumpulkan Polsek Jagakarsa Jaksel dari Waduk Brigif
Ia mengatakan bahwa untuk mengurangi produksi timbulan sampah plastik, Pemerintah Kota Palu telah menerbitkan Peraturan Wali Kota (Perwali) Nomor 40 tahun 2021 tentang Pembatasan Penggunaan Kemasan Plastik Sekali Pakai dan Styrofoam.
Kemudian, ditindaklanjuti dengan Surat Edaran Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Nomor: 660.2/3591/DLH/2022 tertanggal 4 November 2022, tentang kebijakan larangan penyediaan air minum kemasan dan plastik di seluruh kantor Pemerintahan Kota Palu.
Upaya lain dilakukan pemerintah setempat dalam mereduksi sampah plastik, yakni mengoptimalkan tempat pengolahan sampah terpadu (TPST) dan tempat pengolahan sampah reduce, reuse, recycle (TPS3R) atau sistem pengelolaan sampah dengan inovasi teknologi mesin pencacah dan pengayak kompos di setiap wilayah.
Baca juga: Pemkot Bogor menerima bantuan mesin penukar botol plastik dari BSI
Menurut dia, dilihat dari jumlah penduduk Kota Palu yang berjumlah sekitar 377 ribu jiwa, maka jumlah timbulan sampah per hari sekitar 256 ton.
"Yang mampu tertangani saat ini sebanyak 201 ton per hari, dan sisanya kami usahakan saat ini," katanya.
Sementara itu, berdasarkan data Sistem Informasi Pengelolaan Sampah Nasional (SIPSN) Kota Palu tahun 2023, timbulan sampah per tahun mencapai 74,073 ton, kemudian sampah terkelola sebanyak 93,4 persen atau 69,187 ton per tahun dan sampah tidak terkelola sebanyak 6,6 persen atau 4,888 ton per tahun.
Baca juga: Dedi Mulyadi pilih bongsang untuk bungkus daging agar ramah lingkungan
Ia berharap dengan adanya tambahan armada pengangkutan sampah yang saat ini berjumlah 46 unit tersebar di seluruh kelurahan di Kota Palu, dapat memaksimalkan pelayanan dan pengelolaan sampah di daerah itu.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2023