Purwakarta (Antara Megapolitan) - Ketua Dewan Pimpinan Daerah Partai Golkar Jawa Barat Dedi Mulyadi siap membawa Oktaviani, anak yang lahir tidak sempurna tanpa tempurung kepala, untuk dirawat di Singapura.

"Kami akan mengurus perawatan Oktaviani. Orang tua dan keluarganya tidak usah khawatir masalah pembiayaan, akan kita tanggung," katanya saat menjenguk anak yang lahir tanpa tempurung kepala di Desa Sindang Asih Banjarsari, Kabupaten Ciamis, Jabar, Kamis.

Ia mengatakan, untuk tahap awal pihaknya bersama Bupati Ciamis Iing Syam Arifin akan membawa anak malang itu ke Rumah Hasan Sadikin (RSHS) Bandung. Di rumah sakit tersebut akan dikonsultasikan jenis penyakit yang diderita oleh Oktaviani.

Sebab sejak dilahirkan hingga kini berusia 6 tahun, belum ada diagnosa jenis penyakit yang diderita anak pertama dari pasangan Isniati-Kusnaya tersebut.

"Pekan depan insya Allah kita bersama-sama ke RSHS, agar nantinya ada solusi medis dari tim dokter RSHS," katanya.

Jika kesimpulan tim dokter RSHS menyatakan agar Oktaviani dirawat di rumah sakit luar negeri seperti Singapura, Dedi menyatakan kesiapannya. Sebab keinginannya agar anak malang itu bisa hidup normal seperti anak seusianya.

"Kami dari Golkar bersama Bupati Ciamis siap jika harus `menerbangkan` Oktaviani ke Singapura atau negara lainnya. Kami akan `babarengan` membiayainya," kata dia.

Dedi yang juga Bupati Purwakarta mengaku bangga atas jiwa besar ibu dari Oktaviani, Ny Isniati yang telah merawat anaknya selama enam tahun, meski anaknya lahir dengan anggota tubuh yang tidak sempurna.

"Ibu Isniati hebat. Kesabarannya luar biasa mengurus Oktaviani," kata dia.

Atas hal tersebut, ia menyalurkan bantuan kepada orang tua Oktaviani agar lebih fokus lagi mengurus dan menyembuhkan anaknya.

"Bantuan (berupa uang) sudah disalurkan agar pihak keluarga lebih fokus mengurus Oktaviani. Insya Allah (bantuan) itu cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari selama setahun," katanya.

Ny Isniati, orang tua anak malang Oktaviani, menyampaikan terima kasih atas bantuannya. Pihak keluarga bersedia jika Oktaviani harus dirawat ke rumah sakit, untuk mendapat perawatan.

Oktaviani yang kini berusia 6 tahun sudah mengalami ketidaksempurnaan pada anggota tubuhnya sejak lahir. Bahkan, saat itu Oktaviani sempat divonis hanya bertahan hidup selama seminggu oleh dokter, tanpa disebutkan jenis penyakit yang dideritanya.

Ny Isniati mengatakan, dalam menjalankan kehidupan sehari-hari, Oktaviani kebanyakan tidur. Untuk memberi makan, nasinya itu harus diblender atau dihaluskan bersamaan dengan lauk-pauk.

Bupati Ciamis Iing Syam Arifin mengatakan, kejadian medis yang dialami oleh Oktaviani merupakan kejadian luar biasa. Pemkab tidak bisa menangani sendiri.

Karena itu pihaknya akan membawa Oktaviani ke RSHS terlebih dahulu, untuk mendapatkan perawatan dan kesimpulan medis.

Pewarta: M. Ali Khumaini

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2016