Wakil Wali (Wawali) Kota Depok, Jawa Barat, Imam Budi Hartono menekankan terkait pentingnya penguatan kolaborasi lintas sektor dalam penanganan stunting agar upaya pengentasan stunting dapat optimal.

"Saya harapkan kolaborasi terus dilakukan, karena urusan stunting harus terintegrasi, baik dengan masyarakat, media, akademisi, pebisnis, alim ulama bahkan TNI-Polri," katanya di Depok, Rabu.

Menurut dia dukungan penanganan stunting dari berbagai pihak sangat baik selama ini. Salah satunya dukungan Komandan Kodim (Dandim) 0508/Depok, Letkol (Inf.), Totok Prio Kismanto.

Baca juga: Gubernur Jabar berikan penghargaan Wali Kota Depok terkait stunting
Baca juga: Pemkot Depok beri penghargaan Saga Sehat kembangkan teknologi turunkan angka stunting

"Keren banget sih semuanya bisa turun menangani stunting, Dandim Depok juga membantu kami untuk menjadi orang tua asuh untuk anak yang stunting," katanya.

Imam menjelaskan di Kota Depok terdapat kurang lebih 3.576 anak stunting. Kendati begitu, berdasarkan hasil Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) Tahun 2022, prevalensi stunting di Kota Depok sebesar 12,6 persen. Angka ini lebih rendah dibanding target nasional sebesar 14 persen pada tahun 2024.

"Dengan rembuk stunting kita memastikan pelaksanaan rencana kegiatan semua dapat dilakukan bersama-sama, sehingga dapat terintegrasi. Saya optimis bisa menekan stunting di Kota Depok dengan kolaborasi ini," katanya.

Baca juga: Pemkot Depok paparkan program inovasi dalam upaya penurunan angka stunting

Dikatakannya Kota Depok menjadi salah satu daerah percontohan dalam menangani stunting di Indonesia. Keberhasilan tersebut menjadikan "Kota Sejuta Maulid" ini diusulkan sebagai lokasi pembelajaran bagi wilayah atau negara lain yang ingin belajar terkait penanganan stunting.

"Mudah-mudahan Kota Depok bisa melaksanakan itu dan menjadi percontohan bagi kota bahkan negara lainnya," demikian Imam Budi Hartono.

Pewarta: Feru Lantara

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2023