Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan Permukiman, dan Pertanahan (Disperkimtan) Kabupaten Bekasi, Jawa Barat menargetkan pembangunan 2.500 unit rumah tidak layak huni atau Rutilahu dapat terselesaikan pada Bulan November 2023.

"Jadi dari total 2.500 titik sekarang sudah selesai kurang lebih 186 unit. Kami targetkan sampai Bulan November tahun ini bisa selesai 100 persen, kata Kepala Disperkimtan Kabupaten Bekasi Nur Chaidir di Cikarang, Selasa.

Dia mengatakan pembangunan Rutilahu yang menjadi program tahunan pemerintah daerah untuk mengatasi persoalan kemiskinan dikerjakan secara masif dengan melibatkan segenap unsur terkait.

Pekerjaan perbaikan rumah warga ini langsung dikebut usai menuntaskan tahapan verifikasi faktual kepada calon penerima manfaat program dikuatkan melalui Surat Keputusan Bupati Bekasi yang dikeluarkan setelah Idul Fitri kemarin.

Baca juga: Bupati Bekasi tinjau proyek Rutilahu-SPALDS turunkan kemiskinan dan stunting

Berdasarkan hasil pemantauan terkini, pekerjaan lanjutan terus berjalan dengan progres mencapai 50-70 persen. Sebanyak 2.500 unit rumah di total 180 desa yang tersebar seluruh kecamatan se-Kabupaten Bekasi menjadi sasaran program ini.

Ia menjelaskan program perbaikan rumah ini merupakan bagian penting dari upaya pengentasan kemiskinan sekaligus penurunan prevalensi angka stunting di Kabupaten Bekasi melalui renovasi rumah agar layak huni.

"Jadi sebetulnya program pengentasan kemiskinan ini dilakukan secara keroyokan oleh sejumlah perangkat daerah terkait dan intervensi yang kami lakukan dari segi sarana prasarana tempat tinggal," ucapnya.

Chaidir mengungkapkan salah satu indikator kemiskinan adalah kondisi hunian tidak layak dan mengacu data Dinas Sosial Kabupaten Bekasi, tercatat ada 3.961 jiwa kategori miskin yang selanjutnya dijadikan sasaran program Rutilahu tersebut.

Baca juga: Pemkab Bekasi bantu perbaiki 2.500 rumah tidak layak huni warga miskin

Setelah menuntaskan verifikasi faktual yang didahului dengan proses pendataan dan usulan perangkat desa, bantuan bersifat stimulan ini kemudian disalurkan melalui skema transfer ke rekening penerima sebesar Rp20 juta.

"Komposisi bantuan itu adalah Rp17,5 juta untuk belanja material dan Rp2,5 juta jasa tukang. Anggaran itu untuk aladin (atap, lantai, dan dinding). Karena sifatnya merangsang jadi penerima bantuan dipersilakan jika ingin menambah sendiri seperti cat atau pasir," katanya.

Kepala Dinas Sosial Kabupaten Bekasi Endin Samsudin memastikan seluruh warga kategori miskin sudah masuk ke dalam data sasaran program penanggulangan kemiskinan, tinggal klasifikasi berdasarkan usia untuk memastikan penyaluran program bantuan tepat sasaran.

"Kalau usia produktif, mungkin program yang akan diberikan semisal berbentuk pelatihan kerja, atau permodalan usaha, sementara yang disabilitas maupun lansia, bisa masuk program bantuan lain," katanya.

Baca juga: Pemkot Bekasi dan Jabar Bergerak kolaborasi perbaiki rumah lewat program Rutilahu

Menurut dia kolaborasi dan sinergi lintas sektor dibutuhkan untuk optimalisasi program penanggulangan kemiskinan. Selain itu, program ini juga perlu terus dijalankan dengan satu tujuan yaitu menghapus kemiskinan ekstrem di Kabupaten Bekasi.

"Butuh intervensi dari seluruh perangkat daerah. Jadi sifatnya gotong royong, keroyokan, termasuk keterlibatan swasta dan ini harus berkelanjutan," kata dia.

Pewarta: Pradita Kurniawan Syah

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2023