Depok (Antara Megapolitan) - Wali Kota Depok Muhammad Idris menolak tawaran Ketua Umum DPD Partai Golkar Jawa Barat Dedi Mulyadi untuk menjadi Ketua Umum DPD Partai Golkar Kota Depok, Jawa Barat.

"Mohon maaf saya belum bisa dan belum siap menjadi menjadi pengurus partai politik," katanya di Depok, Senin.

Ia mengatakan tawaran tersebut datang secara informal ketika dirinya menghadiri acara Pramuka di Purwakarta bersama dengan Dedi Mulyadi yang juga menjabat sebagai Bupati Purwakarta serta Dede Yusuf beberapa waktu lalu.

"Waktu itu tidak saya jawab iya atau tidak. Anggap saja itu sesuatu yang tidak ada apa-apanya," ujarnya.

Dikatakannya belum ada permohonan resmi atas nama partai yang meminta saya jadi pengurus atau Ketua DPD (Golkar) Depok.

Menurut dia dirinya akan fokus untuk berkonsentrasi melakukan pembenahan dilingkungan Pemkot Depok. Janji-janji kampanye akan saya penuhi terlebih dahulu.

Idris mengaku bukan hanya Partai Golkar saya yang menginginkan dirinya menjadi pengurus ataupun pembina tetapi ada partai lain yang juga memintanya untuk duduk sebagai pengurus.

Dia mengatakan setelah namanya santer dikabarkan menjadi calon Ketua DPC Golkar Depok. Apalagi, kondisi internal Golkar Depok yang kisruh setelah terjadi pergantian ketua. 

Ia menjelaskan hingga saat ini dirinya belum pernah bertemu dengan pengurus Golkar Depok baik dari kubu pelaksana tugas (Plt) ataupun kubu lama.

Idris juga berharap mendoakan musyawarah luar biasa Golkar Depok berjalan lancar sesuai anggaran dasar dan rumah tangganya dan memunculkan pimpinan Golkar yang memberikan nuansa dan kerjasama dalam pembangunan Kota Depok.

Polemik terjadi di internal pengurus DPD Golkar Depok selepas Dedi Mulyadi mengganti Babai Suhaimi sebagai Ketua DPD Golkar Depok, kemudian Dedi mengangkat Plt menggantikan Babai.

Pewarta: Feru Lantara

Editor : Feru Lantara


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2016