Pengamat Politik Universitas Pelita Harapan (UPH) Emrus Sihombing menilai Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dan Menteri BUMN Erick Thohir akan saling mengisi satu sama lain jika resmi berpasangan untuk Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
 
Emrus menilai bahwa ketegasan Prabowo perihal pertahanan dan keamanan negara, serta keluwesan Erick Thohir dalam membangun relasi internasional menjadi amunisi bagi keduanya untuk meneruskan kerja pemerintahan Joko Widodo dan K.H. Ma'ruf Amin.

“Menurut pandangan saya ketika mereka berdua resmi menjadi calon dalam konteks kampanye konteks debat presiden dan kemudian ketika menang, mereka adalah pasangan yang saling mengisi satu dengan yang lain,” kata Emrus dalam keterangan diterima di Jakarta, Rabu.

Selain itu, tambah Emrus, kedua nama tersebut juga terbukti mendapat atensi positif dari masyarakat jika ditinjau dari survei elektabilitas beberapa lembaga nasional.

Dia menyoroti hasil survei Indikator Politik Indonesia yang dilakukan pada 26-30 Mei 2023, yakni nama Prabowo berhasil menempati posisi pertama dalam simulasi sepuluh nama calon presiden (capres) dengan raihan dukungan sebesar 29,1 persen.

Sementara itu, Erick Thohir juga berhasil menduduki peringkat teratas dalam survei elektabilitas simulasi 18 nama calon wakil presiden (cawapres), yakni dengan raihan dukungan sebesar 15,5 persen.

Di sisi lain, survei yang diadakan oleh Indonesia Political Opinion (IPO) menyebutkan jika Prabowo dan Erick resmi melenggang bersama sebagai capres dan cawapres, maka total elektabilitas keduanya memperlihatkan tren positif.

Dalam survei IPO tersebut dikatakan bahwa apabila Prabowo berpasangan dengan Erick, maka total suara yang mereka dapatkan adalah 21,4 persen. 

Pewarta: Fath Putra Mulya

Editor : Feru Lantara


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2023