Depok, (Antara Megapolitan) - Fakultas Farmasi Universitas Indonesia (FFUI) menggelar acara International Conference on Advance Pharmacy and Pharmaceutical Science (ICAPPS) untuk membahas isu-isu mengenai pengembangan penemuan obat, produk alami dan nutrasetika, teknologi farmasi dan bioteknologi farmasi.
"Konferensi ini bertujuan untuk membangun, mengembangkan dan memperkuat jaringan nasional dan internasional di antara akademisi, peneliti, dan praktisi bidang ilmu farmasi," kata Ketua Panitia Silvia Surini di Depok, Jumat.
Konferensi ini digelar bersamaan dengan Pharmacy and Pharmaceutical Science Symposium (PPSS) dan dilaksanakan 20-21 Oktober 2016.
Tema yang diangkat pada ICAPPS 2016 adalah Improving the Quality of Health through Advances in Research of Pharmacy and Pharmaceutical Sciences.
Hal lain yang akan dibahas adalah mengenai pengembangan metode analisis, ilmu kosmetik, farmakologi dan toksikologi, farmasi klinis dan komunitas farmasi.
Nantinya kata dia para peserta dapat saling berbagi pendapat maupun pengalaman. Mereka juga dapat belajar mengenai metode penelitian yang canggih dan temuan terbaru di beberapa topik.
Fakultas Farmasi UI mengundang beberapa pembicara dari luar negeri di antaranya Prof Dr Peter Olinga dari Pharmaceutical Technology and Biopharmacy, University of Groningen, Belanda.
Pembicara lainnya adalah Prof Dr Khalid Rahman dari Pharmacy and Biomolecular Sciences, Liverpool John Moores University, Inggris. Lalu ada Prof Dr Masahiro Okada dari Natural Product, Graduate School of Pharmaceutical Sciences, University of Tokyo, Jepang.
Dari Clinical Pharmacy Universiti Teknologi Mara, Malaysia, akan hadir Prof Dr Yahaya bin Hassan.
Selain itu, ada juga pembicara dari dalam negeri di antaranya Prof Dr Yahdiana Harahap MS Apt dan Prof Dr Effionora Anwar MS Apt dari Fakultas Farmasi UI. Lalu dari Universitas Udayana yang diwakili oleh Dr rer nat I Made Agus Gelgel Wirasuta MSi Apt.
ICAPPS diharapkan dapat memberikan dampak positif untuk percepatan dan saling berbagi penelitian dalam ilmu farmasi. Selain itu, ICAPPS juga diharap dapat memberikan kontribusi signifikan terhadap pemahaman kita tentang ilmu farmasi saat ini.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2016
"Konferensi ini bertujuan untuk membangun, mengembangkan dan memperkuat jaringan nasional dan internasional di antara akademisi, peneliti, dan praktisi bidang ilmu farmasi," kata Ketua Panitia Silvia Surini di Depok, Jumat.
Konferensi ini digelar bersamaan dengan Pharmacy and Pharmaceutical Science Symposium (PPSS) dan dilaksanakan 20-21 Oktober 2016.
Tema yang diangkat pada ICAPPS 2016 adalah Improving the Quality of Health through Advances in Research of Pharmacy and Pharmaceutical Sciences.
Hal lain yang akan dibahas adalah mengenai pengembangan metode analisis, ilmu kosmetik, farmakologi dan toksikologi, farmasi klinis dan komunitas farmasi.
Nantinya kata dia para peserta dapat saling berbagi pendapat maupun pengalaman. Mereka juga dapat belajar mengenai metode penelitian yang canggih dan temuan terbaru di beberapa topik.
Fakultas Farmasi UI mengundang beberapa pembicara dari luar negeri di antaranya Prof Dr Peter Olinga dari Pharmaceutical Technology and Biopharmacy, University of Groningen, Belanda.
Pembicara lainnya adalah Prof Dr Khalid Rahman dari Pharmacy and Biomolecular Sciences, Liverpool John Moores University, Inggris. Lalu ada Prof Dr Masahiro Okada dari Natural Product, Graduate School of Pharmaceutical Sciences, University of Tokyo, Jepang.
Dari Clinical Pharmacy Universiti Teknologi Mara, Malaysia, akan hadir Prof Dr Yahaya bin Hassan.
Selain itu, ada juga pembicara dari dalam negeri di antaranya Prof Dr Yahdiana Harahap MS Apt dan Prof Dr Effionora Anwar MS Apt dari Fakultas Farmasi UI. Lalu dari Universitas Udayana yang diwakili oleh Dr rer nat I Made Agus Gelgel Wirasuta MSi Apt.
ICAPPS diharapkan dapat memberikan dampak positif untuk percepatan dan saling berbagi penelitian dalam ilmu farmasi. Selain itu, ICAPPS juga diharap dapat memberikan kontribusi signifikan terhadap pemahaman kita tentang ilmu farmasi saat ini.
Editor : Feru Lantara
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2016