Bogor (Antara Megapolitan) - PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk menyerap 4.000 tenaga kerja lokal dalam pengoperasian pabrik baru Plant 14 (P14) bertempat komplek pabrik terpadu Citeureup, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.

"Pembangunan P14 dimulai 2013, 5.000 lebih gambar teknik dokumen kerja, 30 modeling yang terintegrasi, memperkerjakan 4.000 tenaga kerja yang sebagian besar lokal," kata Direktur Utama Indocement, Christian Kartawijaya, dalam kegiatan peresmian Plant 14, Kamis.

Ia mengatakan, sejalan dengan kebijakan CSR Indocement dan peraturan pemerintah, sebagian besar pekerja direkruit di lingkungan sekitar pabrik sehingga terjalin hubungan baik dengan masyarakat sekitar.

Tercatat total lebih dari 25 juta jam kerja dimana seluruh konstruksi dikerjakan oleh tenaga kerja lokal Indonesia serta 13 ribu jam kerja untuk pelatihan, keselamatan dalam meningkatkan kesadaran para pekerja akan keselamatan.

"Kami merekruit dari lingkungan sekitar pabrik, mereka juga dilatih menjadi tenaga kerja profesional," katanya.

Indocement menandatangani kontrak Engineering Procurement Construction (EPC) dengan Grup Tiongkok TCDRI (Sinoma) da Sinoma Engineering Indonesia menjadi rekanan dalam tahap konstruksi.

Ia mengatakan, rekanan lokal utama Sinoma antara lain, termasuk Hutama Karya, Truba Jaya Engineering, Waskita Karya, Swadaya Graha, Bauer Pratama Indonesia, dan beberapa rekanan lokal lain di bawah manajemen dan supervisi Sinoma sebagai kontraktor utama.

Pabrik semen Tiga Roda baru ini diresmikan oleh Menteri Perindustrian, Airlangga Hartarto, merupakan pabrik terbesar di Indonesia. Dengan tambahan pabrik baru tersebut, pabrik Citeureup akan memiliki 10 pabrik dengan total kapasitas 18 juta ton per tahun.

Selain itu, Indocement juga mengoperasikan pabrik semen di Palimanan, Cirebon, Jawa Barat, dan Tarjun, Kotabaru, Kalimantan Selatan, total kapasitas produksi semen sebesar 25 juta ton per tahun.

Menteri Perindustrian mengapresiasi pengoperasian pabrik baru Indocement Plant 14, dengan memanfaatkan sumber daya manusia lokal.

"Kegiatan pabrik 50 persen dilakukan dalam negeri, kami sangat mengapresiasi upaya pengembangan yang dilakukan dengan memanfaatkan kemampuan nasional," kata Airlangga.

Airlangga menyebutkan, industri non migas Nasional tahun 2016 tumbuh sebesar 4,16 persen dibanding periode semester pertama pada tahun lalu. Industri semen Indonesia sudah mencapai 60 juta ton dengan 90 juta kapasitas terpasang.

"Kalau kita lihat, 60 juta ton itu kapasitas di Jepang, artinya pabrik kita sudah melampaui Jepang. Industri semen Indonesia sudah masuk industri maju, dan modern," katanya.

Menurut Airlangga, kapasitas PT Indocement sebanyak 18 juta ton semen per tahun akan menambah kapasitas produksi semen nasional yang diharapkan mampu mendukung kebutuhan dan pasokan semen secara signifikan.

"Kapasitas produksi yang besar saat ini untuk pemenuhan semen dalam negeri juga berpotensi untuk meningkatkan dan memperluas pasar ekspor," katanya.

Ia menambahkan, upaya yang dilakukan PT Indocement dengan membangun `gridding plant`, packing plant`, batching plant` dan sarana gudang di luar pulau Jawa sangat membantu mengurangi biaya logistik, yang pada akhirnya akan mendukung ketersediaan semen merata di Indonesia.

Pewarta: Laily Rahmawati

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2016