Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) memberikan pelatihan khusus kepada sejumlah pegiat media sosial (medsos) dari berbagai kalangan masyarakat untuk mempromosikan pariwisata maupun produk ekonomi kreatif khas Kabupaten Garut, Jawa Barat.
"Bimtek tersebut diselenggarakan atas inisiasi Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif dalam upaya peningkatan pemasaran pariwisata dan ekonomi kreatif melalui smartphonegrapy," kata Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Garut Agus Ismail pada kegiatan Bimtek Strategi Pemasaran Pariwisata dan Ekonomi Kreatif melalui Smartphonegrapy di Garut, Jumat.
Ia menuturkan peserta yang terlibat dalam kegiatan tersebut yakni dari satuan perangkat kerja daerah Pemkab Garut, kemudian pegiat medsos, maupun pelaku usaha pariwisata dan ekonomi kreatif yang memiliki kemampuan untuk mempromosikan Garut di era teknologi internet.
Baca juga: Wisata harus memperhatikan lingkungan hidup
Menurut dia penting dilakukan upaya promosi dengan menggunakan teknologi informasi karena cukup mudah, dan bisa diakses dengan mudah oleh semua kalangan masyarakat, terutama pengguna medsos.
"Saat ini kita sudah masuk pada era digital 4.0, sehingga keberadaan 'smartphone' sudah menjadi bagian kehidupan masyarakat sehari-hari. Untuk itu bagaimana masyarakat dapat memanfaatkan 'smarphone' menjadi alat untuk menjual segala potensi yang ada di masyarakat termasuk potensi pariwisata dan ekonomi kreatif," katanya.
Ia berharap upaya promosi produk Garut itu bisa semakin memperluas dan memperbesar pemasaran potensi, yang selanjutnya bisa mendatangkan banyak orang dari berbagai daerah ke Kabupaten Garut.
Upaya promosi itu, kata Agus, tentu diharapkan bisa mencapai target kunjungan wisatawan nusantara ke Garut sebesar 4 jutaan dan melakukan transaksi yang akhirnya tumbuh perekonomian masyarakat.
Baca juga: Domba guling diberdayakan jadi agenda wisata rutin di Garut
"Harapannya dengan semakin banyak promosi maka semakin luas pasar, semakin banyak kunjungan, juga kualitas pengunjungnya termasuk lama tinggalnya, targetnya kita di atas 4 juta," katanya.
Anggota Komisi X DPR RI Ferdiansyah yang hadir dalam acara tersebut menyampaikan dukungan diselenggarakan pelatihan tentang mempromosikan pariwisata dan ekonomi kreatif bagi pegiat medsos maupun pelaku usaha pariwisata dan instansi terkait.
Menurut dia seluruh peserta yang ikut pelatihan itu ke depan akan melakukan promosi pariwisata di Garut melalui telepon seluler pintar dengan menyajikan berbagai foto, video, maupun narasi di medsos masing-masing maupun situs-situs yang tersebar banyak di internet.
"Ini adalah strategi pemasaran dan ekonomi kreatif berbasis smartphone, apalagi Garut banyak potensinya," kata Ferdiansyah.
Baca juga: Menjelajahi objek wisata asik di Kabupaten Garut
Ia mengatakan, akan cukup berhasil mempromosikan pariwisata daerah melalui medsos yang dimiliki masyarakat maupun pelaku usaha pariwisata dan aparatur pemerintah.
Ia berharap upaya Kemenparekraf itu bisa mendongkrak kunjungan wisatawan ke Garut dari 2,7 juta orang setelah pandemi COVID-19 tahun 2022, bisa menjadi 5 juta orang di tahun 2023.
"Jadi ini mengkaderisasi orang Garut untuk membuat konten tentang Garut, mempromosikan Garut ke luar, untuk itu perlu pelatihan bagaimana fotonya, videonya, dan narasinya yang lengkap," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2023
"Bimtek tersebut diselenggarakan atas inisiasi Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif dalam upaya peningkatan pemasaran pariwisata dan ekonomi kreatif melalui smartphonegrapy," kata Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Garut Agus Ismail pada kegiatan Bimtek Strategi Pemasaran Pariwisata dan Ekonomi Kreatif melalui Smartphonegrapy di Garut, Jumat.
Ia menuturkan peserta yang terlibat dalam kegiatan tersebut yakni dari satuan perangkat kerja daerah Pemkab Garut, kemudian pegiat medsos, maupun pelaku usaha pariwisata dan ekonomi kreatif yang memiliki kemampuan untuk mempromosikan Garut di era teknologi internet.
Baca juga: Wisata harus memperhatikan lingkungan hidup
Menurut dia penting dilakukan upaya promosi dengan menggunakan teknologi informasi karena cukup mudah, dan bisa diakses dengan mudah oleh semua kalangan masyarakat, terutama pengguna medsos.
"Saat ini kita sudah masuk pada era digital 4.0, sehingga keberadaan 'smartphone' sudah menjadi bagian kehidupan masyarakat sehari-hari. Untuk itu bagaimana masyarakat dapat memanfaatkan 'smarphone' menjadi alat untuk menjual segala potensi yang ada di masyarakat termasuk potensi pariwisata dan ekonomi kreatif," katanya.
Ia berharap upaya promosi produk Garut itu bisa semakin memperluas dan memperbesar pemasaran potensi, yang selanjutnya bisa mendatangkan banyak orang dari berbagai daerah ke Kabupaten Garut.
Upaya promosi itu, kata Agus, tentu diharapkan bisa mencapai target kunjungan wisatawan nusantara ke Garut sebesar 4 jutaan dan melakukan transaksi yang akhirnya tumbuh perekonomian masyarakat.
Baca juga: Domba guling diberdayakan jadi agenda wisata rutin di Garut
"Harapannya dengan semakin banyak promosi maka semakin luas pasar, semakin banyak kunjungan, juga kualitas pengunjungnya termasuk lama tinggalnya, targetnya kita di atas 4 juta," katanya.
Anggota Komisi X DPR RI Ferdiansyah yang hadir dalam acara tersebut menyampaikan dukungan diselenggarakan pelatihan tentang mempromosikan pariwisata dan ekonomi kreatif bagi pegiat medsos maupun pelaku usaha pariwisata dan instansi terkait.
Menurut dia seluruh peserta yang ikut pelatihan itu ke depan akan melakukan promosi pariwisata di Garut melalui telepon seluler pintar dengan menyajikan berbagai foto, video, maupun narasi di medsos masing-masing maupun situs-situs yang tersebar banyak di internet.
"Ini adalah strategi pemasaran dan ekonomi kreatif berbasis smartphone, apalagi Garut banyak potensinya," kata Ferdiansyah.
Baca juga: Menjelajahi objek wisata asik di Kabupaten Garut
Ia mengatakan, akan cukup berhasil mempromosikan pariwisata daerah melalui medsos yang dimiliki masyarakat maupun pelaku usaha pariwisata dan aparatur pemerintah.
Ia berharap upaya Kemenparekraf itu bisa mendongkrak kunjungan wisatawan ke Garut dari 2,7 juta orang setelah pandemi COVID-19 tahun 2022, bisa menjadi 5 juta orang di tahun 2023.
"Jadi ini mengkaderisasi orang Garut untuk membuat konten tentang Garut, mempromosikan Garut ke luar, untuk itu perlu pelatihan bagaimana fotonya, videonya, dan narasinya yang lengkap," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2023