Bekasi (Antara Megapolitan) - PT Jasa Marga cabang Jakarta-Cikampek kembali mendistribusikan dana pinjaman mitra binaan tahap II tahun 2016 senilai Rp1 miliar lebih, Rabu pagi.
"Jumlah pinjaman tahap dua ini totalnya sebesar Rp1.065.000.000 untuk 37 penerima dari kalangan pengusaha kecil menengah di wilayah Bekasi, Karawang dan Purwakarta," kata Deputy General Manager Finance PT Jasa Marga Jakarta-Cikampek Elia Paulia di Bekasi.
Menurut dia, jumlah mitra binaan di wilayah Bekasi yang menerima pinjaman usaha mencapai 29 pengusaha senilai total Rp835 juta, Karawang sebanyak empat pengusaha dengan jumlah dana penerimaan pinjaman Rp110 juta dan Purwakarta sebanyak empat orang senilai total Rp120 juta.
Dikatakan Elia, dana tersebut akan ditransfer pada Jumat (14/10) melalui Bank Jabar cabang Bekasi langsung ke rekening para penerimanya.
"Targetnya pekan depan sudah sampai di rekening penerima," katanya.
Sepanjang 2016, pihaknya telah menargetkan penyaluran pinjaman Program Kemitraan sebesar Rp2 miliar yang terbagi dalam dua tahap.
Tahap pertama dikucurkan pada Juni 2016 sebesar Rp935 juta kepada 26 mitra binaan di wilayah yang sama.
"Dalam kurun 1992 hingga 2016, PT Jasa Marga Jakarta-Cikampek telah menyalurkan total Rp29,7 miliar lebih dana kemitraan kepada 1.439 pengusaha," katanya.
Adapun persyaratan yang wajib dipenuhi bagi pemohon adalah kekayaan bersih maksimal Rp200 juta, omzet usaha maksimal Rp1 miliar per tahun, memiliki potensi usaha yang berkembang, kegiatan usaha minimal 1 tahun dan belum memiliki persyaratan perbankan.
Salah satu mitra binaan yang merupakan pemilik usaha jamu herbal, Rusinah, mengaku sudah ketiga kalinya dia menerima dana pinjaman usaha dari PT Jasa Marga.
"Yang pertama dapat Rp15 juta untuk pembuatan kemasan jamu, kedua dapat Rp20 juta untuk izin Badan Pengawas Obat dan Makanan, dan ketiga Rp35 juta rencananya untuk pembuatan mesin," katanya.
Perolehan bantuan tiga kali berturut-turut untuk usaha rumahannya di kawasan Medansatria Kota Bekasi itu karena dirinya tidak memiliki tunggakan pembayaran pinjaman.
"Saya selalu mengembalikan pinjaman tepat waktu, jadi tidak ada keterlambatan. Hari ini saya kembali mengajukan pinjaman Rp35 juta untuk pembuatan mesin," katanya.
Rusinah mengaku distribusi pinjaman uang yang diterimanya dipastikan tanpa pemotonngan biaya apapun.
"Saya hanya mengeluarkan uang untuk pembelian dua buah materai saja," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2016
"Jumlah pinjaman tahap dua ini totalnya sebesar Rp1.065.000.000 untuk 37 penerima dari kalangan pengusaha kecil menengah di wilayah Bekasi, Karawang dan Purwakarta," kata Deputy General Manager Finance PT Jasa Marga Jakarta-Cikampek Elia Paulia di Bekasi.
Menurut dia, jumlah mitra binaan di wilayah Bekasi yang menerima pinjaman usaha mencapai 29 pengusaha senilai total Rp835 juta, Karawang sebanyak empat pengusaha dengan jumlah dana penerimaan pinjaman Rp110 juta dan Purwakarta sebanyak empat orang senilai total Rp120 juta.
Dikatakan Elia, dana tersebut akan ditransfer pada Jumat (14/10) melalui Bank Jabar cabang Bekasi langsung ke rekening para penerimanya.
"Targetnya pekan depan sudah sampai di rekening penerima," katanya.
Sepanjang 2016, pihaknya telah menargetkan penyaluran pinjaman Program Kemitraan sebesar Rp2 miliar yang terbagi dalam dua tahap.
Tahap pertama dikucurkan pada Juni 2016 sebesar Rp935 juta kepada 26 mitra binaan di wilayah yang sama.
"Dalam kurun 1992 hingga 2016, PT Jasa Marga Jakarta-Cikampek telah menyalurkan total Rp29,7 miliar lebih dana kemitraan kepada 1.439 pengusaha," katanya.
Adapun persyaratan yang wajib dipenuhi bagi pemohon adalah kekayaan bersih maksimal Rp200 juta, omzet usaha maksimal Rp1 miliar per tahun, memiliki potensi usaha yang berkembang, kegiatan usaha minimal 1 tahun dan belum memiliki persyaratan perbankan.
Salah satu mitra binaan yang merupakan pemilik usaha jamu herbal, Rusinah, mengaku sudah ketiga kalinya dia menerima dana pinjaman usaha dari PT Jasa Marga.
"Yang pertama dapat Rp15 juta untuk pembuatan kemasan jamu, kedua dapat Rp20 juta untuk izin Badan Pengawas Obat dan Makanan, dan ketiga Rp35 juta rencananya untuk pembuatan mesin," katanya.
Perolehan bantuan tiga kali berturut-turut untuk usaha rumahannya di kawasan Medansatria Kota Bekasi itu karena dirinya tidak memiliki tunggakan pembayaran pinjaman.
"Saya selalu mengembalikan pinjaman tepat waktu, jadi tidak ada keterlambatan. Hari ini saya kembali mengajukan pinjaman Rp35 juta untuk pembuatan mesin," katanya.
Rusinah mengaku distribusi pinjaman uang yang diterimanya dipastikan tanpa pemotonngan biaya apapun.
"Saya hanya mengeluarkan uang untuk pembelian dua buah materai saja," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2016