SMK Metland Kabupaten Bogor, Jawa Barat, menggandeng Singapore Training and Development Asociation (STADA) untuk mempersiapkan para lulusannya agar dapat bekerja di negara tersebut.

Kepala Sekolah SMK Metland, Darmawan Sunarja dalam keterangannya, Jumat, menjelaskan, kerja sama dengan STADA ini bertujuan untuk mewujudkan visi dan misi sekolah dalam mempersiapkan lulusannya.

Menurutnya, dengan ditandatanganinya kerja sama tersebut, maka bertambah juga negara yang telah bekerja sama dengan SMK Metland. Pasalnya, sekolah yang bergerak di bidang pariwisata dan perhotelan ini telah bekerjasama dengan Negara Thailand, Filipina, Hong Kong bahkan Eropa. 

"Visi misi sekolah adalah memiliki keunggulan dengan karakter dan kompetensi International serta mampu bersaing dengan anak muda lainnya dari negara manapun berkompetisi secara global," kata Darmawan.

Dengan di luncurkannya MEA pada awal tahun 2000-an, kata Darmawan, semakin terbukanya dunia dalam kegiatan ekonomi dan bisnis.

"Berarti semakin tidak ada lagi batas negara bagi setiap manusia melakukan aktivitas di atas bumi ini untuk bekerja, berbisnis dan berinvestasi,' paparnya. 

Syaratnya tambah Darmawan, hanya memiliki kemampuan berkomunikasi dengan Bahasa global, memiliki karakter dan mental yang positif dan dibekali dengan kompetensi yang sesuai kebutuhan industry yang dibuktikan dengan sertifikasi dari Lembaga sertifikasi International. 

"SMK Metland mengajak SMK-SMK lainnya yang tergabung dalam komunitas sekolah vokasi Cileungsi, untuk ikut berpartisipasi aktif dalam penyelenggaraan program ini, untuk mempersiapkan lulusannya dan  juga bersedia  menjadi Lembaga Pelatihan yang akan mempersiapkan lulusan-lulusan SMK atau SMA untuk di berikan pelatihan bersertifikasi International dari STADA," singkatnya.

Dalam sambutannya, Direktur STADA Roy Lay, mengajak bahwa semua pihak untuk menyambut baik tawaran yang baik ini.

Menurut Roy, banyak negara termasuk Singapore sangat menyukai para pekerja professional dari Indonesia.

 "Karena mereka adalah pekerja yang memiliki pribadi yang menyenangkan dan pintar. Namun kebanyakan pekerka Indonesia lemah dalam Bahasa Inggris, bukan pekerja keras dan kurang percaya diri dan sering home sick, padahal anak muda Indonesia adalah anak muda yang banyak di puji setelah mereka menjadi pekerja yang mampu menyesuaikan dengan kebiasaan kerja di negara mereka bekerja. Jadi jangan takut untuk mencari pengalaman dan membuka wawasan tentang dunia di luar Indonesia," singkatnya. 

Di lokasi yang sama, Camat Cileungsi, Adhi Nugraha menyambut baik program kerjasama ini, Adhi sangat optimis Kecamatan Cileungsi seharusnya bisa menjadi kecamatan vokasi di Indonesia.

"Program ini bisa menurunkan angka pengangguran di wilayahnya. Pembina Komunitas sekolah Voikasi Cileungsi ini bertutur, bahwa beliau sangat berharap anak-anak muda Cileungsi dan juga kecamatan Cileungsi bisa belajar banyak dari negara Singapore yang penduduknya sangat disiplin[plin dan taat pada aturan," terangnya.

Adhi mengharapkan SMK Metland menjadi lokomotif dan selalu menjadi inspirasi bagi SMK dan SMA yang ada di wilayah Cileungsi melalui gagasan yang selalu ingin memajukan masyarkatnya. 

"SMK Metland tidak meliihat SMK dsan SMA di sekelilingnya sebagsai pesaing tetapi sebagai mitra untuk memajukan kualitas peserta didik di Kecamatan Cileungsi, pengimbasannya sangat berarti bagi SMK dan SMK lainnya di kecamatan Cileungsi, agar bisa maju Bersama," ucapnya. 

Lebih lanjut Kepala cabang Dinas Pendidikan Wilayah 1 Propinsi Jawa Barat, Abur Mustikawanto, mengacungi jempol pada program yang digagas oleh SMK Metland, beliau berharap bahwa program yang diinisiasi oleh SMK Metland akan berdampak positif kepada SMK di Kabupaten Bogor atau bahkan Jawa Barat, untuk menjawab tantangan dari Roy Lay. 

"Banyak peluang kerja di luar Indonesia yang bisa di masuki oleh anak muda Indonesia, dan beliau berharap jangan berhenti pada MOU saja, tetapi harus di tindak lanjuti dengan hal yang nyata," ucapnya.

Sementara itu, Direktur SMK direktorat Jendral vokasi yang dalam kesempatan ini diwakili oleh Meidhi Alkibzi berujar, pihaknya sangat menyambut baik kegiatan penanda tangan MOU ini.

"Dan berharap bahwa tidak saja hanya dilaksanakan di SMK Metland, tetapi idealnya bisa di angkat ke tatanan yang lebih luas, karena  masih banyak SMK-SMK lain di Indonesia yang  perlu untuk di tingkatkan kualitas dan kapabilitasnya agar bisa menjawab tantangan global," paparnya.

Namun demikian, SMK Metland adalah salah satu SMK Pusat Keunggulan  yang bisa menjawab tantangan dari Program Merdeka Belajar yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas guru, peserta didik dan programnya memberikan efek yang positif kepada masyarakat.

Hubungan industri yang solid dibuktikan oleh SMK Metland dengan melebarkan jangkauannya tidak hanya untuk Industri di Indonesia tetapi sampai ke Singapore.

"Kegiatan yang menampilkan berbagai penampilan kesenian tradisional dan di bawakan seluruh rangkaiannya dengan menggunakan Bahasa Inggris dan dipersiapkan seluruh kegiatan ini 95 persen oleh siswa, membuat takjub para pengunjung. Dari mulai penerimaan tamu sampai pada pelayanan santap siang semuanya disiapkan dengan standar industri, guru hanya sebagai fasilitator," pungkasnya. 

Pewarta: ANTARA

Editor : M Fikri Setiawan


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2023