Dewan Pengawas (Dewas) RSUD Subang, Jawa Barat mendorong jajaran direksi rumah sakit itu membangun citra positif dengan meningkatkan pelayanan kesehatan agar pasien merasa puas berobat di tempat tersebut.

Ketua Dewas RSUD Subang Ade Ahmad Rozi di Subang, Jumat, menyampaikan berdasarkan metoda Balanced Scorecard (BSC), Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Subang harus dapat melakukan peningkatan citra positif.

Menurut dia, peningkatan citra positif akan memengaruhi peningkatan kepuasan pasien dan mutu layanan.

Baca juga: Dewas: Skor kinerja layanan RSUD Subang bagus tapi tetap harus ditingkatkan

“Ini adalah strategi yang harus dilakukan manajemen RSUD Subang. Jadi mulai saat ini, RSUD Subang harus mampu membangun citra positif," katanya.

Setelah citra positif terbangun dengan baik, kata dia, maka RSUD Subang akan lebih mudah melakukan "customer relationship management" atau promosi dan kerja sama usaha, sinergi layanan administratif, dan layanan berbasis digital.

“Pelayanan yang cepat, mudah, terjangkau, serta berkualitas menjadi kewajiban yang harus dilakukan oleh RSUD Subang kepada masyarakat," kata dia.

Baca juga: RSUD Subang berbenah untuk peningkatan kualitas pelayanan dan kinerja

Untuk mewujudkan hal tersebut, katanya, diperlukan transformasi pelayanan publik ke arah digital untuk mempercepat dan memudahkan pelayanan.

"Digitalisasi pelayanan publik menjadi keniscayaan dalam upaya meningkatkan transparansi dan meningkatkan kualitas pelayanan kepada masyarakat,” kata Rozi.

Dia mengatakan kunci transformasi pelayanan publik terletak pada integritas, kapabilitas, dan pelayanan prima. Integritas menjadi nilai dasar bagi semua pelaksana pelayanan publik.

Hal tersebut sama dengan kapabilitas sumber daya manusia (SDM) yang sama-sama menjadi prasyarat penting dalam transformasi pelayanan publik serta berperan signifikan terhadap pelayanan prima.

Baca juga: Suami ibu hamil ditolak RSUD Subang bingung kejadian almarhum isterinya jadi viral

Selain itu, katanya, hal penting yang harus menjadi perhatian adalah partisipasi masyarakat.

Menurut dia, RSUD Subang harus menempatkan publik sebagai input kebijakan. Artinya, RSUD Subang harus membuka ruang seluas-luasnya bagi masyarakat untuk memberikan koreksi, usulan, dan pandangan terkait dengan standar dan pelayanan yang telah diberikan.

“Jadi RSUD Subang harus bisa masuk lebih dalam untuk melihat apa yang menjadi kebutuhan masyarakat,” katanya.

Pewarta: M.Ali Khumaini

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2023