Karawang (Antara Megapolitan) - Ketua DPD Partai Golkar Jawa Barat Dedi Mulyadi memimpin prosesi pendaftaran Neneng Hasanah Yasin yang akan maju pada pemilihan kepala daerah (pilkada) serentak 2017 ke Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Bekasi, Rabu.

Sebelum mendaftar ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) setempat, dilakukan deklarasi terlebih dahulu bakal calon bupati/wakil bupati yang diusung Partai Golkar pada Pilkada Kabupaten Bekasi.

Dalam deklarasi yang digelar di Kecamatan Pabayuran tersebut, Eka Supria Atmaja didaulat mendampingi Neneng sebagai bakal calon Wakil Bupati Bekasi.

Usai deklarasi, pasangan dengan slogan "Neneng YES" ini langsung berangkat menuju KPU Kabupaten Bekasi, diantar para tokoh elite partai pengusung yakni Golkar, PAN, Hanura, Nasdem dan PPP beserta seluruh simpatisan partai maupun non-partai.

Iring-iringan bakal calon bupati/wakil bupati Neneng/Eka itu sendiri dipimpin langsung oleh Ketua DPD Golkar Jawa Barat Dedi Mulyadi.

Menurut Dedi, pasangan bakal calon bupati petahana tersebut telah memenuhi ketentuan yang berlaku, yakni mendapat dukungan 23 kursi dari parlemen atau melebihi syarat minimal 10 kursi atau 20 persen jumlah suara pemilih pada Pemilihan Legislatif 2014.

Dedi mengaku optimistis pasangan Neneng/Eka dapat meraih kemenangan pada Pilkada Kabupaten Bekasi. Alasannya, Neneng Hasanah Yasin sudah teruji membangun Kabupaten Bekasi.

"Kondisi infrastruktur jalan selama kepemimpinan ibu Neneng semakin baik, konstruksinya beton dan hotmix. Rakyat miskin mendapat perhatian luar biasa dari Pemkab Bekasi. Ibu Neneng juga tegas dan berani memecat pegawai yang tidak melayani masyarakat sebagaimana mestinya," kata dia dalam siaran pers yang diterima Antara.

Ketua DPD Golkar Jabar ini mengaku selama 30 malam sebelumnya telah berkeliling dari satu kampung ke kampung yang lain di Kabupaten Bekasi. Dari penelaahan Dedi, Neneng selama ini bisa menjaga netralitas para pegawai di lingkungan pemerintahan yang dia pimpin sehingga marwah korps kepegawaian tetap terjaga.

Ditanya terkait ketidakpuasan masyarakat terhadap kepemimpinan Neneng, Dedi mengaku heran atas adanya masyarakat yang masih tidak puas atas kepemimpinan Neneng. Dia kemudian membandingkan kondisi sebelum dan sesudah Neneng memimpin yang ternyata berhasil membawa Kabupaten Bekasi mengalami perubahan yang cukup pesat.

"Perubahan besar di Kabupaten Bekasi terjadi justru di bawah kepemimpinan Neneng. Pertanyaannya, sebelum Neneng memimpin apa yang sudah dikerjakan pemimpin sebelumnya," kata dia.

Pewarta: M. Ali Khumaini

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2016