Cikarang, Bekasi (Antara Megapolitan) - Dinas Pariwisata Kebudayaan Pemuda dan Olahraga (Disparbupora) Kabupaten Bekasi menyatakan penyelenggaraan Pekan Olahraga Nasional (PON) XIX Tahun 2016 berdampak pada peningkatan hunian hotel sebesar 40 persen dari hari biasa yang hanya 10-15 persen.

"Ini karena Kabupaten Bekasi juga berperan serta dalam penyelenggaraan cabang olahraga sepak bola yang bertempat di Stadion Wibawa Mukti," kata Kepala Disparbupora Kabupaten Bekasi Agus Trihono di Kabupaten Bekasi, Selasa.

Menurut dia, dengan adanya tim-tim yang bertanding di Kabupaten Bekasi, hunian kamar hotel menjadi meningkat, dan perekonomian di sekitar stadion juga mengikutinya.

Peningkatan ini bukan hanya dari tim yang ikut bertanding dalam memperebutkan medali semata tetapi juga pendukungnya ikut menyewa kamar hotel.

Ia menambahkan hotel saat ini yang menjadi hunian atlet dalam PON ada lima di daerah setempat dan rata-rata menyewa 30 kamar. Ini dilakukan karena dalam satu tim tidak hanya pemain tetapi juga pengurus beserta kelengkapannya.

Sedangkan para pendukungnya tersebar pada hotel yang ada di Kabupaten Bekasi. Perhelatan PON merupakan salah satu cara mempromosikan pariwisata daerah guna peningkatan kesejahteraan masyarakat.

"Ini merupakan langkah awal dalam melakukan pengembangan dan juga pengenalan pariwisata dengan menyiapkan transportasi bagi atlet yang hendak mengunjungi obyek wisata yang dikenalkan," katanya.

Agus menjelaskan pada hakikatnya Kabupaten Bekasi mempunyai sumber daya alam yang layak menjadi tujuan wisata karena banyak terdapat obyek wisata khususnya yang memiliki nilai juang berdirinya Indonesia tempo dulu.

Kabupaten Bekasi juga memiliki pantai yang indah untuk dikunjungi karena masih alami dalam artian belum ada pengunjung yang ingin menikmatinya ataupun dilirik investor untuk dilakukan pengembangan wisata lokal maupun internasional.

Dalam pengembangan pariwisata daerah pesisir pantai di daerah Muara Gembong, pemerintah baru membangun sarana dan prasarana, seperti halnya pembangunan jalan ke lokasi yang dituju, pemetaan usaha mikro yang dikelola masyarakat setempat, dan pengembangan hutan bakau sebagai pemecah ombak.

"Sedangkan untuk moda transportasi dari Kabupaten dan Kota Bekasi baru taraf pengajuan ke pemerintah daerah. Nantinya akan ada terminal khusus untuk mengantar wisatawan ke lokasi," katanya.

Selain itu juga akan dibangun wisata kuliner, dimana masakan yang dijual belikan adalah makanan khas daerah di Jawa Barat. "Itupun masih dalam kajian," katanya.

Pewarta: Mayolus Fajar D

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2016