Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI Diah Pitaloka menilai masyarakat sudah cerdas memandang dan menyikapi potensi politik identitas di tengah pertarungan politik menjelang Pemilu 2024.
Sebagai anggota DPR, Diah optimistis berbagai peristiwa yang mungkin terjadi di saat tahun politik, masyarakat sudah tidak mudah terpancing menjadi politik identitas yang mengarah negatif.
"Politik identitas, saya rasa orang sudah punya kesadaran itu. Dahulu itu 'kan kata politik identitas itu tidak dibicarakan seperti sekarang. Akan tetapi, tentang bagaimana identitas orang atau kelompok orang itu digunakan untuk politik, orang mulai menyadari," kata Diah saat dikonfirmasi dari Kota Bogor, Kamis.
Diah berpandangan bahwa politik identitas sebetulnya merupakan salah satu dinamika yang telah disadari oleh masyarakat sejak beberapa tahun belakangan ini.
Baca juga: Anggota DPR harap penembakan di MUI tidak berkembang jadi provokasi umat beragama
Ia pun berpendapat bahwa masyarakat kian mudah mengakses internet dapat membaca dan menggali informasi yang berkembang dengan cepat.
Politik identitas berpotensi digunakan dalam pertarungan politik elektoral. Oleh karena itu, kata Diah, kesadaran masyarakat juga perlu diimbangi dengan pendidikan politik.
Salah satunya melalui kegiatan sosialisasi empat pilar yang sering dilakukannya selaku anggota DPR dan MPR RI, yaitu Pancasila, UUD NRI Tahun 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika untuk mengingatkan anak bangsa bahwa apa pun identitas politik seseorang ujung-ujungnya untuk persatuan Indonesia.
Baca juga: Anggota DPR: Sosiaisasi empat pilar penting jaga persatuan di tahun politik
Dengan perjalanan panjang mengawal dinamika politik selama ini, menurut dia, kesadaran baru telah terjadi di tengah masyarakat, baik tentang politik identitas, hoaks, yang dahulunya masyarakat tidak terlalu kenal, tetapi sekarang sudah bisa memilah-milah.
"Ya, politik pasti dinamikanya, ya, salah satunya identitas. Akan tetapi, bagaimana politisasi identitas saya rasa rakyat juga sudah punya kesadaran, politik identitas itu ada dan potensi digunakan sehingga ini salah satu kesadaran politik baru yang kita sadari di titik ini rakyat sudah mulai sadar juga tentang keberadaan politik identitas. Ini 'kan pendidikan politik juga," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2023
Sebagai anggota DPR, Diah optimistis berbagai peristiwa yang mungkin terjadi di saat tahun politik, masyarakat sudah tidak mudah terpancing menjadi politik identitas yang mengarah negatif.
"Politik identitas, saya rasa orang sudah punya kesadaran itu. Dahulu itu 'kan kata politik identitas itu tidak dibicarakan seperti sekarang. Akan tetapi, tentang bagaimana identitas orang atau kelompok orang itu digunakan untuk politik, orang mulai menyadari," kata Diah saat dikonfirmasi dari Kota Bogor, Kamis.
Diah berpandangan bahwa politik identitas sebetulnya merupakan salah satu dinamika yang telah disadari oleh masyarakat sejak beberapa tahun belakangan ini.
Baca juga: Anggota DPR harap penembakan di MUI tidak berkembang jadi provokasi umat beragama
Ia pun berpendapat bahwa masyarakat kian mudah mengakses internet dapat membaca dan menggali informasi yang berkembang dengan cepat.
Politik identitas berpotensi digunakan dalam pertarungan politik elektoral. Oleh karena itu, kata Diah, kesadaran masyarakat juga perlu diimbangi dengan pendidikan politik.
Salah satunya melalui kegiatan sosialisasi empat pilar yang sering dilakukannya selaku anggota DPR dan MPR RI, yaitu Pancasila, UUD NRI Tahun 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika untuk mengingatkan anak bangsa bahwa apa pun identitas politik seseorang ujung-ujungnya untuk persatuan Indonesia.
Baca juga: Anggota DPR: Sosiaisasi empat pilar penting jaga persatuan di tahun politik
Dengan perjalanan panjang mengawal dinamika politik selama ini, menurut dia, kesadaran baru telah terjadi di tengah masyarakat, baik tentang politik identitas, hoaks, yang dahulunya masyarakat tidak terlalu kenal, tetapi sekarang sudah bisa memilah-milah.
"Ya, politik pasti dinamikanya, ya, salah satunya identitas. Akan tetapi, bagaimana politisasi identitas saya rasa rakyat juga sudah punya kesadaran, politik identitas itu ada dan potensi digunakan sehingga ini salah satu kesadaran politik baru yang kita sadari di titik ini rakyat sudah mulai sadar juga tentang keberadaan politik identitas. Ini 'kan pendidikan politik juga," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2023