Pemerintah Kota Depok, Jawa Barat melakukan penanganan terhadap longsor turap di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Kalimulya 2 yang terjadi satu minggu setelah Idul Fitri 1444 Hijriah.
"Kejadian longsornya tepat satu minggu setelah Idul Fitri. Longsor terjadi pada turap sisi selatan makam TPU Kalimulya 2 akibat hujan deras. Kondisi turap yang telah berusia 10 tahun, tidak kuat menahan beban air dan akhirnya longsor," kata Kepala Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Pemakaman Umum Dinas Perumahan dan Permukiman (Disrumkim) Kota Depok Muhamad Iksan di Depok, Rabu.
Penanganan longsor TPU itu dilakukan pihaknya dengan menurunkan 14 petugas yang bekerja selama empat hari, 29 April hingga 2 Mei 2023.
Baca juga: Warga Depok diingatkan waspada banjir dan longsor
Baca juga: Tanah longsor akibat hujan deras di Depok, dua guru SD tewas
Turap yang longsor sepanjang 20 meter dengan tinggi lima meter. Penanganan baru dikerjakan mengingat masih banyak ahli waris yang melakukan ziarah kubur.
"Karena kejadian tepat satu minggu setelah Idul Fitri sehingga masih banyak ahli waris yang melakukan ziarah, kami tunda penanganan. Itu karena kami saling menghormati. Untuk ahli waris yang makam keluarganya tertimbun longsor, sudah mengetahui dan memaklumi," katanya.
Untuk penanganan lebih lanjut, pihaknya akan berkoordinasi dengan Disrumkim Kota Depok selaku perangkat daerah terkait yang memiliki kewenangan atas pengelolaan pemakaman umum. Dalam kejadian tersebut, ada lima makam yang tertimbun.
Baca juga: Pemkot Depok imbau masyarakat peduli terhadap potensi bencana
"Sekarang sudah tertangani. Untuk sementara kami gunakan cerucuk bambu dan karung tanah agar longsor tidak meluas. Kemungkinan penanganan lebih lanjut akan kami usulkan melalui anggaran biaya tambah (ABT)," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2023
"Kejadian longsornya tepat satu minggu setelah Idul Fitri. Longsor terjadi pada turap sisi selatan makam TPU Kalimulya 2 akibat hujan deras. Kondisi turap yang telah berusia 10 tahun, tidak kuat menahan beban air dan akhirnya longsor," kata Kepala Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Pemakaman Umum Dinas Perumahan dan Permukiman (Disrumkim) Kota Depok Muhamad Iksan di Depok, Rabu.
Penanganan longsor TPU itu dilakukan pihaknya dengan menurunkan 14 petugas yang bekerja selama empat hari, 29 April hingga 2 Mei 2023.
Baca juga: Warga Depok diingatkan waspada banjir dan longsor
Baca juga: Tanah longsor akibat hujan deras di Depok, dua guru SD tewas
Turap yang longsor sepanjang 20 meter dengan tinggi lima meter. Penanganan baru dikerjakan mengingat masih banyak ahli waris yang melakukan ziarah kubur.
"Karena kejadian tepat satu minggu setelah Idul Fitri sehingga masih banyak ahli waris yang melakukan ziarah, kami tunda penanganan. Itu karena kami saling menghormati. Untuk ahli waris yang makam keluarganya tertimbun longsor, sudah mengetahui dan memaklumi," katanya.
Untuk penanganan lebih lanjut, pihaknya akan berkoordinasi dengan Disrumkim Kota Depok selaku perangkat daerah terkait yang memiliki kewenangan atas pengelolaan pemakaman umum. Dalam kejadian tersebut, ada lima makam yang tertimbun.
Baca juga: Pemkot Depok imbau masyarakat peduli terhadap potensi bencana
"Sekarang sudah tertangani. Untuk sementara kami gunakan cerucuk bambu dan karung tanah agar longsor tidak meluas. Kemungkinan penanganan lebih lanjut akan kami usulkan melalui anggaran biaya tambah (ABT)," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2023