Karawang (Antara Megapolitan) - Sekitar 70 persen apartemen seharga lebih dari Rp200 juta di Tower I Apartemen Tamansari Mahogany yang dikembangkan PT Wika Gedung di Kabupaten Karawang, Jawa Barat, sudah laku terjual.

"Dari 70 persen pembeli itu, 50 persen di antaranya pembeli ber-KTP Karawang dan 50 persen lainnya ber-KTP Jakarta," kata Direktur Properti dan Pengembangan PT Wika Gedung Nur Alfatah di sela kegiatan "Topping Off Tamansari Mahogany" di Karawang, Sabtu.

Menurut dia, minat apartemen di Karawang memang cukup potensial karena daerah industri. Namin hingga kini pihaknya belum "menyentuh" ekspatriat". Karena umumnya ekspatriat itu hanya berminat apartemen seharga miliaran rupiah.

Ia menyatakan, konsumen yang ber-KTP Jakarta kebanyakan karyawan yang bekerja di perusahaan-perusahaan sekitar Karawang. Sedangkan konsumen yang ber-KTP Karawang kemungkinan membeli apartemen hanya untuk investasi.

"Bagi konsumen yang ingin berinvestasi, kami siap mengelola (memelihara) apartemen itu," kata dia.

Ia menilai, penjualan apartemen di wilayah Karawang cukup bagus. Seperti apartemen di Tower I Apartemen Tamansari Mahogany Karawang, kini sudah laku terjual sekitar 70 persen dari total 800 hunian yang ditawarkan.

"Tower I Apartemen Tamansari Mahogany ini mulai dibangun pada April 2015 dan kini sudah laku terjual 70 persen," kata Alfatah.

Ia menyatakan, saat "ground breaking" beberapa waktu lalu, harga apartemen yang ditawarkan Rp215 juta, dan kini harganya sudah mencapai sekitar Rp290 juta.

Apartemen Tamansari Mahogany itu sendiri berlokasi di Karawang Barat, menawarkan konsep "mixed use development" terdiri atas dua tower apartemen.

PT Wika Gedung kini menjadi pengembang hunian vertikal pertama yang merealisasikan kebutuhan tempat tinggal yang cukup strategis, hanya 500 meter dari pintu Tol Karawang Barat.

Bupati Karawang Cellica Nurrachadiana mengaku mendukung penuh kegiatan PT Wika Gedung yang mengembangkan hunian vertikal.

Ke depannya, Pemkab Karawang akan membuat kebijakan agar di wilayah Karawang Barat dikembangkan hunian vertikal. Itu perlu dilakukan sebagai upaya meminimalisasi laju alih fungsi lahan pertanian ke nonpertanian.

Pewarta: M. Ali Khumaini

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2016