Kepala Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) Kementerian Perdagangan Dr. Didid Noordiatmoko menyampaikan tentang dinamika politik dalam perencanaan publik  di Universitas Indonesia (UI).

Kepala Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) Kementerian Perdagangan, Dr. Didid Noordiatmoko dalam keterangannya, Kamis mengatakan paradigma Result Oriented Government sangat diperlukan untuk menjaga pemerintah dalam mencapai tujuan yang telah dirancang. 

“Ada empat faktor utama dalam Result Oriented Government yang berkaitan dengan perencanaan stratejik, sehingga good governance dapat tetap tercapai di tengah dinamika politik yang memengaruhi pemerintahan," katanya.

Baca juga: Akademisi: Inovasi sosial perlu dilakukan untuk menuju Indonesia Unggul
Baca juga: Dekan FIA UI: SDM salah satu kunci kemajuan sektor asuransi dan industri keuangan

Keempat faktor tersebut, katanya, adalah clarity of objectives (outcomes), link between objectives and means, information on results (performance indicators), dan targets for results. 

Hal itu disampaikan ujar Dr. Didid pada Kuliah Umum Perencanaan Stratejik dalam Sektor Publik (PSSP) yang berlangsung di Fakultas Ilmu Administrasi, Universitas Indonesia (FIA UI), Kampus UI, Depok, Jawa Barat.

Ia menambahkan bahwa saat ini pemerintah memprioritaskan dan memfokuskan perhatian kepada proses pembiayaan hasil kegiatan (outcomes), bukan kepada masukan (input) yang diperoleh atau pada kepatuhan terhadap prosedur yang dijalankan. 

Baca juga: FIA UI berupaya tingkatkan kompetensi dengan jalin kerja sama dengan Kemendikbudristek

"Kegiatan pemerintah lebih terfokus pada pencapaian kinerja sesuai perencanaan yang telah ditetapkan. Perencanaan di sini menjadi penentu keberhasilan atau kualitas kinerja kita. Dinamika politik dan birokrasi dapat dipahami sebagai sesuatu yang tidak dapat dihindari, namun bisa disesuaikan dengan perencanaan publik yang baik," ujarnya.
 
Kuliah umum yang diadakan oleh FIA UI ini sengaja mendatangkan praktisi untuk memperkaya sumber pembelajaran di kelas. Hal ini dilakukan agar mahasiswa tidak hanya belajar berdasarkan referensi dan buku, tetapi juga dari pengalaman para ahli kebijakan di lapangan. 

Pewarta: Feru Lantara

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2023