Bogor (Antara Megapolitan) - Dinas Tenagakerja, Sosial dan Transmigrasi Kota Bogor, Jawa Barat menargetkan akan mendirikan tiga warung nontunai atau E-Warong dalam rangka mendukung Program Keluarga Harapan (PKH) yang diluncurkan Kementerian Sosial.

"Target tahun 2016 ini ada tiga E-warong yang terbentuk. Tahap awal sudah berdiri satu E-Warong di Lebak Kantin diresmikan langsung oleh Mensos," kata Kepala Disnakersostran Annas R Rasmana, Selasa.

Ia menyebutkan, dua lokasi lagi yang akan didirikan E-Warong yakni wilayah Cimahpar, Kecamatan Bogor Utara, dan Curug Mekar, Kecamatan Bogor Barat.

"Idealnya di Kota Bogor ada delapan E-Warong, kita dirikan bertahap, tahun ini tiga, dilanjut tahun depan," katanya.

Annas menambahkan, di Kota Bogor jumlah penerima PKH sebanyak 8.372 keluarga, dengan jumlah rumah tangga sasaran sekitar 38 ribu.

Kota Bogor merupakan kota ke 12 yang diresmikan E-Warong oleh Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa, setelah sehari sebelumnya peresmian dilakukan di Palembang dan keesokan harinya dilanjutkan di Yogyakarta dan Kulonprogo, serta Bandung.

"Tujuan E-Warong menyediakan kebutuhan pokok yang dapat diakses masyarakat penerima bantuan. Menggerakkan kelompok masyarakat agar dapat menjangkau kebutuhan pokok dengan mudah, dan menahan laju inflasi," kata Direktur Jendera Pengentasan Kemiskinan Kemensos, Andi Dulung.

Andi menambahkan, E-Warong diyakini sebagai solusi penanganan kemiskinan.

"Target tahun ini akan didirikan 300 E-Warong, disusul tahun 2017 ada 3.000 E-Warong lagi yang akan didirikan," katanya.

Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto mengatakan, pemerintah tidak dapat berjalan sendiri dalam upaya pengentasan kemiskinan. Kehadiran E-Warong sebagai bukti kolaborasi antara pemerintah pusat, daerah dan swasta dalam mengentaskan kemiskinan.

"E-Warong menyimbolkan sinergi yang baik semua stakeholder dan teknologi dapat berperan dalam pengentasan kemiskinan," katanya.

Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa usai meresmikan E-Warong di Kota Bogor menyebutkan, E-Warong merupakan singkatan dari elektronik warong gotong royong. Secara ekonomi telah dihitung, keberadaannya tidak akan merugikan pemilik warung maupun masyarakat yang mengaksesnya.

"Setiap E-Warong adalah agen perbankan. Tidak akan terjadi setelah diresmikan Warong tutup, karena marketnya sudah jelas pembeli E-Warong adalah pemilik kartu PKH," katanya.

***4***

T.KR-LR

(T.KR-LR/B/H005/H005) 23-08-2016 23:58:30

Pewarta: Laily Rahmawati

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2016