Pemerintah Kota Bogor, Jawa Barat menyulap motor sampah (Mosam) menjadi perpustakaan keliling yang melayani masyarakat di tempat-tempat berkumpul pada sore hari saat Ramadhan atau ngabuburit di Lapangan Manunggal, Kelurahan Menteng, Kecamatan Bogor Barat.

Wali Kota Bogor Bima Arya dalam keterangan tertulis yang diterima ANTARA di Bogor, Minggu, mengatakan pojok membaca dengan memanfaatkan Mosam tua ini merupakan gerakan untuk meningkatkan literasi membaca masyarakat.

"Ini bagus sekali ya, memanfaatkan fasilitas yang ada diubah dan ini motornya juga masih bisa berjalan," kata Bima Arya.

Baca juga: Wali Kota Bogor ungkap tiga hal untuk geliatkan semangat literasi

Ia mengatakan Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor melalui Kelurahan Menteng dan Dinas Arsip dan Perpustakaan (Diarpus) Kota Bogor menyulap Mosam tua menjadi perpustakaan keliling.

Mosam tahun 2017 di Kelurahan Menteng yang sudah tidak lagi dipakai itu disulap menjadi perpustakaan berjalan, dengan dibersihkan terlebih dahulu dan didesain sedemikian rupa, sehingga memiliki fasilitas untuk menyimpan buku dan untuk anak-anak membaca.

Selama bulan Ramadhan, Mosam yang biasanya berkeliling ke RT/ RW di Kelurahan Menteng ini menjadi tempat ngabuburit favorit bagi anak-anak di Taman Manunggal, Kecamatan Bogor Barat, Kota Bogor.

Baca juga: Eks Gedung DPRD Kota Bogor akan jadi Galeri dan Perpustakaan modern

Mosam perpustakaan keliling itu mulai beroperasi di Taman Manunggal dan diserbu oleh anak-anak dan langsung duduk dibangku yang sudah disediakan dan memilih buku bacaan yang ingin dibacanya.

Bima Arya menyampaikan selama bulan Ramadhan 1444 Hijriah, pojok membaca perpustakaan keliling ini berada di Taman Manunggal dan menjadi favorit anak-anak untuk ngabuburit. Ia juga memberikan hadiah takjil buka puasa kepada anak-anak yang sedang membaca.

Baca juga: Wali Kota Bogor optimistis gedung perpustakaan kota bisa rampung pada November 2022

Lurah Menteng Arief R. Badrudin menambahkan inisiasi awal ini dilakukan karena melihat Mosam yang tak terpakai, kemudian bersama LPM muncul ide untuk menjadikannya perpustakaan keliling sebagai sarana literasi membaca masyarakat.

"Nah, buku-buku ini ada beberapa sumbangan dari masyarakat ditambah dari komunitas kampus dan perpustakaan. Selanjutnya, dengan dibukanya Taman Manunggal ini pengelolaan literasi masyarakat untuk sementara kita tempatkan di manunggal, karena ini jadi tempat kumpulnya anak-anak. Jadi, selain mereka jajan dan bermain, mereka bisa membaca buku yang sudah kami siapkan," ujarnya.

Pewarta: Linna Susanti

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2023