Bekasi (Antara Megapolitan) - Panitia Penyelenggara Ibadah Haji Jawa Barat terpaksa merombak jadwal keberangkatan sejumlah calon jamaah haji dari sejumlah daerah di wilayahnya akibat kendala teknis pengurusan visa.

"Pengurusan visa itu prinsipnya awal bil awal, siapa yang diproses lebih dulu, akan rampung duluan," kata Ketua PPIH Jabar Buchori di Bekasi, Rabu.

Namun persoalan muncul saat sejumlah rombongan calon jamaah haji (CJH) dari sejumlah daerah menunda keberangkatan mereka menuju Tanah Suci akibat ketua rombongannya belum rampung mengurus visa.

Persoalan itu menimpa 12 calon jamaah haji asal Kabupaten Bogor, Jawa Barat, yang keberangkatannya sempat tertunda selama lima hari sejak Jumat (12/8) akibat terganjal visa.

Kebutuhan visa tersebut seluruhnya rampung dibuat pada Selasa (16/8) malam dan seluruh CJH itu akhirnya diberangkatkan menuju Tanah Suci pada Rabu melalui kloter 21 dari semula kloter 38.

Dikatakan Buchori, munculnya persoalan itu akibat imbas dari sikap 176 jemaah kloter 7 asal Sumedang, Jawa Barat, yang sebelumnya memutuskan menunda keberangkatannya karena tertundanya pengurusan visa Ketua Kelompok Bimbingan Ibadah Haji (KBIH) bersangkutan.

"Kalau Ketua KBIH-nya terlambat mengurus, wajar kalau selesainya pun lebih lama. Lalu jadi masalah karena rombongan jemaahnya ikut-ikutan menunda keberangkatan karena ingin menunggu dan terbang sama-sama," katanya.

Akibat kondisi tersebut, akhirnya PPIH memanggil jamaah asal Kabupaten Bogor yang visanya sudah rampung untuk mengisi kursi kosong yang ditinggalkan agar kuota jemaah dalam pesawat tetap terpenuhi.

"Hal yang sama juga terjadi pada kloter Kabupaten Sukabumi yang memilih menunda keberangkatan. Saya harap hal seperti ini tidak lagi terjadi karena itu hanya merugikan banyak pihak lainnya," katanya.

Pewarta: Andi Firdaus

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2016