Sentra produksi ikan asin Pulau Pasaran di Kota Bandarlampung memasok teri asin ke kawasan Jabotabek dua hingga tiga ton per hari karena tangkapan nelayan setempat melimpah.
"Sekarang sudah mulai lancar pengiriman ikan teri asin ke luar daerah dan stok bahan baku juga banyak dari nelayan," kata salah satu perajin teri asin, FAjar, di Pulau Pasaran, Bandarlampung, Selasa.

Menurut dia, dalam satu hari pengiriman ikan teri asin dari Pulau Pasaran ke luar Lampung bisa mencapai 2-3 ton jika kondisi cuaca baik.

‘’Produksi ikan asin di Pulau Pasaran tergantung cuaca, kalau dari pagi panas maka pada sore sudah bisa kita jual," kata dia.

Baca juga: Dinas Perikanan Karawang dorong pengembangan pelaku UKM pengolahan ikan

Dia mengatakan harga ikan teri asin berkisar Rp60 ribu hingga 100 ribu per kilogram. Menurutnya, pasokan bahan baku ikan teri asin yang diproduksi di Pulau Pasaran dari tangkapan nelayan setempat.

“Kita beli ikan segar dari nelayan dengan harga Rp250 ribu sampai Rp300 ribu per bakul isi 10 kilogram,” kata dia.

Sementara itu perajin teri asin lainnya, Nengsih, mengatakan produksi teri asin di Pulau Pasaran menggeliat dalam seminggu terakhir.

‘’Produksi ikan teri asin di Pulau Pasaran ini nyaris berhenti sejak Desember tahun lalu karena kondisi cuaca buruk yang mengakibatkan hasil tangkapan nelayan minim,’’ katanya.

Baca juga: Pengolahan ikan asin keluhkan tingginya harga garam

Ia mengatakan harga teri nasi mencapai Rp110 ribu per kilogram, teri buntiau Rp80 ribu per kilogram, teri jengki Rp60 ribu per kilogram, cumi asin Rp120 ribu per kilogram, dan ikan asin campur Rp15 ribu per kilogram.

Nengsih memperkirakan produksi ikan asin di Pulau Pasaran akan meningkat dalam sepekan mendatang karena kondisi cuaca di perairan Lampung sudah mulai membaik.

Sehubungan dengan meningkatnya produksi ikan asin, ratusan tenaga harian dipekerjakan di sentra ikan asin tersebut.

“Jadi sekarang untuk jumlah pekerja yang bekerja di sini kurang lebih ada 100 pekerja yang didominasi ibu-ibu rumah tangga sekitaran Pulau Pasaran,” katanya.

Baca juga: Pasar Tradisional Karawang "Diserbu" Ikan Asin Impor

Satu warga yang bekerja di tempat pengasinan ikan asin, Rodiah, mengatakan sudah bekerja di tempat itu kurang lebih 10 tahun.

‘’Saya bekerja di sini sudah hampir 10 tahun dan Alhamdulillah sangat membantu bisa membantu suami mencukupi kebutuhan rumah tangga,’’ kata Rodiah.

Pewarta: Riadi Gunawan

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2023