Bupati Subang Ruhimat menegaskan agar penolakan pasien, termasuk ibu hamil, tidak boleh terjadi lagi di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Ciereng, Kabupaten Subang, Jawa Barat.
"Saya minta (pelayanan) di RSUD Ciereng dievaluasi untuk perbaikan. Saya tidak mau kejadian itu (menolak pasien ibu hamil di RSUD) terulang lagi," kata Bupati Ruhimat di Subang, Jawa Barat, Selasa.
Sejak beberapa hari terakhir hingga saat ini RSUD Ciereng Subang menjadi sorotan publik karena diduga menolak pasien ibu hamil, Ny Kurnaesih.
Baca juga: RSUD Purwakarta Bantah Tolak Pasien KIS
Akibat penolakan itu ibu hamil tersebut dibawa pihak keluarga ke salah satu rumah sakit di Bandung, namun meninggal dunia dalam perjalanan.
Ruhimat menekankan agar semua tenaga kesehatan di RSUD Subang menjadikan peristiwa penolakan pasien ibu hamil itu menjadi pelajaran berharga, sehingga kejadian serupa tidak terulang di waktu-waktu mendatang.
"Harus dievaluasi, semua kekurangan dalam hal pelayanan harus ditindaklanjuti," katanya.
Baca juga: Wali Kota Minta Klarifikasi RS Penolak Pasien
Pada Selasa ini usai ramai tentang penolakan pasien ibu hamil di RSUD Ciereng Subang, Bupati Ruhimat melakukan inspeksi mendadak ke RSUD setempat.
Bupati yang didampingi Asisten Daerah Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Pemkab Subang, Rahmat Effendi, meninjau langsung kegiatan pelayanan di RSUD Ciereng.
Pada kesempatan itu ia meninjau kegiatan pelayanan di IGD dan ruang Pelayanan Obstetri Neonatal Emergency Komprehensif (PONEK).
Di ruang PONEK, bupati meninjau berbagai fasilitas bagi ibu hamil, dimana di ruang PONEK terdapat ruang observasi dan ruang tindakan.
Baca juga: Dirut : Penolakan pasien RSUD jika fasilitas penuh
Terkait dengan peristiwa ramainya penolakan pasien ibu hamil, Kabid Pelayanan RSUD Subang dr Douven menyatakan kalau saat kejadian, kamar ICU RSUD Subang sudah terisi penuh. Sedangkan setelah kejadian, manajemen RSUD Subang telah menambah satu tempat tidur (bed) ICU khusus pasien kebidanan.
"Pada saat kejadian 7 bed ICU terisi penuh. Dari kejadian itu kami membuat keputusan untuk membuka satu bed ICU khusus kebidanan, yang tidak bisa digunakan untuk pasien lain," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2023
"Saya minta (pelayanan) di RSUD Ciereng dievaluasi untuk perbaikan. Saya tidak mau kejadian itu (menolak pasien ibu hamil di RSUD) terulang lagi," kata Bupati Ruhimat di Subang, Jawa Barat, Selasa.
Sejak beberapa hari terakhir hingga saat ini RSUD Ciereng Subang menjadi sorotan publik karena diduga menolak pasien ibu hamil, Ny Kurnaesih.
Baca juga: RSUD Purwakarta Bantah Tolak Pasien KIS
Akibat penolakan itu ibu hamil tersebut dibawa pihak keluarga ke salah satu rumah sakit di Bandung, namun meninggal dunia dalam perjalanan.
Ruhimat menekankan agar semua tenaga kesehatan di RSUD Subang menjadikan peristiwa penolakan pasien ibu hamil itu menjadi pelajaran berharga, sehingga kejadian serupa tidak terulang di waktu-waktu mendatang.
"Harus dievaluasi, semua kekurangan dalam hal pelayanan harus ditindaklanjuti," katanya.
Baca juga: Wali Kota Minta Klarifikasi RS Penolak Pasien
Pada Selasa ini usai ramai tentang penolakan pasien ibu hamil di RSUD Ciereng Subang, Bupati Ruhimat melakukan inspeksi mendadak ke RSUD setempat.
Bupati yang didampingi Asisten Daerah Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Pemkab Subang, Rahmat Effendi, meninjau langsung kegiatan pelayanan di RSUD Ciereng.
Pada kesempatan itu ia meninjau kegiatan pelayanan di IGD dan ruang Pelayanan Obstetri Neonatal Emergency Komprehensif (PONEK).
Di ruang PONEK, bupati meninjau berbagai fasilitas bagi ibu hamil, dimana di ruang PONEK terdapat ruang observasi dan ruang tindakan.
Baca juga: Dirut : Penolakan pasien RSUD jika fasilitas penuh
Terkait dengan peristiwa ramainya penolakan pasien ibu hamil, Kabid Pelayanan RSUD Subang dr Douven menyatakan kalau saat kejadian, kamar ICU RSUD Subang sudah terisi penuh. Sedangkan setelah kejadian, manajemen RSUD Subang telah menambah satu tempat tidur (bed) ICU khusus pasien kebidanan.
"Pada saat kejadian 7 bed ICU terisi penuh. Dari kejadian itu kami membuat keputusan untuk membuka satu bed ICU khusus kebidanan, yang tidak bisa digunakan untuk pasien lain," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2023