Cisarua, Bogor (Antara Megapolitan) - Lembaga konservasi satwa "ex-situ" (di luar habitat alami) Taman Safari Indonesia (TSI), Cisarua-Bogor Provinsi Jawa Barat dipercaya pemerintah menjadi "rumah" bagi satwa panda (Giant Panda), yang merupakan kerja sama konservasi Indonesia dan China (Tiongkok).

"Nota kesepahaman (MoU) mengenai panda itu dilakukan pada awal Agustus 2016 antara delegasi Republik Indonesia dan China di Guiyang, pada pertemuan tingkat tinggi hubungan antar-masyarakat," kata Direktur Taman Safari Indonesia (TSI) Cisarua Frans Manansang kepada Antara di Bogor, Jawa Barat, Minggu.

Didampingi Humas TSI Cisarua Yulius H Suprihardo, ia menjelaskan bahwa Direktur Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem (KSDAE) Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tachrir Fathoni mewakili Pemerintah Indonesia melakukan penandatanganan MoU kerja sama konservasi satwa panda itu dengan Vice Minister for The State Forestry Administration of People Republic of China, Chen Fengxue, pada 1 Agustus 2016 lalu.

Pertemuan itu merupakan tindak lanjut dari pertemuan pertama "High Level People to People Exchange Mechanism" di Jakarta pada Mei 2015, yang telah menghasilkan sejumlah kerja sama antara RI-China, yang salah satunya kerja sama kedatangan panda ke Indonesia.

Dalam kesempatan itu, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Republik Indonesia Puan Maharani ikut menyaksikan penandatangan MoU tersebut.

Usai penandatanganan antara pemerintah kedua negara, kemudian dilanjutkan penandatangan MoU antara Direktur TSI Cisarua Frans Manansang dengan Deputy Secretary General China Wildlife Conservation Association (CWCA) Lee Qingwen, terkait pemberian kepercayaan oleh Pemerintah Indonesia kepada TSI sebagai lembaga konservasi yang akan menjadi "rumah" untuk satwa asli China tersebut di Indonesia.

"Dengan ditandatanganinya MoU ini, kedatangan sepasang 'Giant Panda' ke Indonesia sepertinya tinggal menunggu waktu," katanya.

Kehadiran satwa hitam putih asli China tersebut, kata dia, diharapkan akan segera melengkapi koleksi TSI Cisarua dan menjadi daya tarik tersendiri bagi para wisatawan.

Sementara itu, Menko PMK Puan Maharani yang ikut menyaksikan penandatangan MoU tersebut menyambut baik kerja sama konservasi satwa panda antara kedua negara yang telah disepakati sejak tahun 2013.

Ia menambahkan bahwa TSI Cisarua sebagai lembaga konservasi satwa telah siap menerima kedatangan "Giant Panda" itu, dan berharap satwa ini akan menjadi simbol persahabatan kedua negara. (Ant).

Pewarta: Andi Jauhari

Editor : M. Tohamaksun


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2016