Purwakarta (Antara Megapolitan) - Ratusan siswa Sekolah Dasar di Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat, memeriahkan Festival Layang-layang yang diselenggarakan oleh Komunitas Lodaya Ngapak 212, di Lapangan Cihideung, Kecamatan Pasawahan, Purwakarta, Sabtu.

Ketua Komunitas Lodaya Ngapak 212, Dadan Setiabudi mengaku sengaja menggelar Festival Layang-layang untuk memberi kesan positif terhadap permainan tradisional.

"Gencarnya kampanye permainan berbasis teknologi informasi membuat permainan tradisional semakin tersingkir. Festival Layang-layang ini menjadi penegas saja kalau permainan tradisional menyenangkan," katanya.

Ia berharap agar kegiatan Festival Layang-layang bisa menjadi kegiatan tahunan di Purwakarta, karena dapat menjadi ajang seleksi bagi para pemain layangan, baik anak-anak maupun dewasa, untuk mengikuti event yang lebih tinggi seperti tingkat Provinsi, nasional bahkan internasional.

"Kalau kita konsisten menyelenggarakan kegiatan ini setiap tahun, maka bisa jadi ajang seleksi. Artinya, permainan layang-layang sangat potensial untuk terus dikembangkan," katanya.

Festival Layang-layang yang dinilai dari cara menerbangkan dan membuat simpul tali layangan agar terbang stabil di udara itu diikuti sekitar 150 pelajar sekolah dasar.

Ketua Tim Penggerak PKK Purwakarta Anne Ratna Mustika yang hadir dalam kegiatan itu menyatakan keprihatinannya saat keluarga tidak mampu membendung permainan moderen yang tidak produktif terhadap pertumbuhan fisik dan psikologi anak.

Ia mengatakan permainan tradisional jauh memiliki implikasi positif dibandingkan dengan permainan berbasis teknologi informasi yang hari ini merebak.

"Kalau main play station atau game online, tubuh anak-anak tidak bergerak, tetapi kalau bermain layang-layang, saat layangan putus, mereka semua berlari mengejar layangan, dan tubuh mereka bergerak," ujarnya.

Selain itu, juga akan terbangun jiwa sportifitas, saat layangan putus berhasil diambil kawannya, mereka harus merelakan. Jadi tidak bisa hanya ingin menang sendiri.

Pewarta: M. Ali Khumaini

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2016