Karawang (Antara Megapolitan) - PT Pupuk Kujang meminta para distributor mempunyai "tabungan" pupuk untuk keperluan sekitar dua hingga tiga pekan ke depan, guna mengantisipasi kegiatan percepatan tanam.

"Kami memberlakukan mekanisme penyaluran pupuk yang baru, agar para distributor mempunyai tabungan pupuk," kata Manajer Humas PT Pupuk Kujang Ade Cahya di Karawang, Sabtu.

Ia mengatakan, mekanisme penyaluran yang baru ialah dengan mengharuskan distributor tetap menebus pupuk meski petani belum menggunakannya.

Mekanisme penyaluran pupuk tersebut harus dipenuhi supaya ada kepastian stok untuk keperluan dua hingga tiga pekan ke depan.

Ade mengakui serapan pupuk biasanya akan tinggi pada musim tanam Oktober-Maret. Pihak perusahaan sendiri telah siap memenuhi jika terjadi lonjakan pemintaan pupuk.

Sementara itu, dilihat dari ketersediaan pupuk yang ada, kata dia, kebutuhan pupuk akan tetap aman, meski terjadi percepatan tanam.

Hingga akhir Juli 2016, total stok pupuk mencapai 172.939,01 ton, tersimpan di gudang lini II produsen dan gudang lini III distributor.

Stok pupuk itu cukup berlimpah, karena dalam waktu normal, kebutuhan pupuk urea bersubsidi selama dua pekan ke depan hanya 17.681,55 ton.

Untuk wilayah Karawang, stok pupuk urea di gudang lini III distributor sebesar 3.885,25 ton. Penyerapannya hingga akhir Juli 2016 sebesar 3.508 ton atau 85,4 persen dibanding kebutuhan yang telah ditentukan sebesar 4.125 ton.

Ketentuan stok untuk kebutuhan pupuk selama dua pekan ke depan di Karawang sebesar 1.765,81 ton atau 220,3 persen dibandingkan posisi stok yang ada saat ini.

Selain itu, PT Pupuk Kujang juga menyiapkan stok pupuk NPK sebanyak 33.516 ton dan 7.496 ton pupuk organik.

Pewarta: M. Ali Khumaini

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2016