Dinas Kesehatan DKI Jakarta menganjurkan para orang tua untuk mendeteksi dini guna mencegah gangguan ginjal akut progresif atipikal (GGAPA) sehingga potensi pemburukan kesehatan anak bisa diminimalkan.
"Orang tua diharapkan lebih disiplin untuk memakaikan masker kepada anak, menghindari orang sakit, menjaga kebersihan diri, makanan dan lingkungan," kata Kepala Dinas Kesehatan DKI Widyastuti di Jakarta, Jumat.
Ia menjelaskan deteksi dini dapat dilakukan dengan memantau jumlah dan frekuensi buang air kecil anak yang sedang sakit.
Baca juga: Dinkes Kota Bogor buat 6 langkah cepat cegah dan deteksi ginjal akut pada anak
Pihaknya meminta agar orang tua tidak abai jika anak tidak buang air kecil seperti biasanya.
Jika terjadi penurunan jumlah air seni dalam 24 jam atau bahkan sama sekali tidak buang air kecil atau disebut anuria dalam 12 jam, kata dia, segera bawa ke rumah sakit terdekat untuk mendapatkan pengobatan lebih lanjut.
"Jangan tunggu sampai anak mengalami kondisi darurat seperti badan bengkak, kesadaran menurun, serta sesak nafas," katanya.
Baca juga: Menkes: Kasus gangguan ginjal akut di Indonesia telah selesai diatasi
Dinas Kesehatan DKI menyediakan kanal untuk masyarakat mengajukan pertanyaan atau keluhan seputar gangguan ginjal akut progresif atipikal pada anak dapat melalui nomor 082213888006.
Di sisi lain, Dinas Kesehatan DKI juga menganjurkan orang tua jika anak terutama balita demam, untuk memahami tata laksana penanganan demam tanpa obat terlebih dahulu.
Langkah awal yang bisa dilakukan orang tua jika anak demam adalah mengukur suhu tubuh menggunakan termometer.
"Dikatakan demam jika suhu tubuh mencapai 38 derajat celsius atau lebih," imbuhnya.
Baca juga: 41 saksi diperiksa Penyidik Bareskrim Polri terkait gagal ginjal akut pada anak
Jika anak mengalami demam, lanjut dia, maka terlebih dahulu lakukan kompres dengan air hangat, hindari pemakaian baju berbahan tebal, dan penuhi kebutuhan cairan dengan memberikan cukup minum.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2023
"Orang tua diharapkan lebih disiplin untuk memakaikan masker kepada anak, menghindari orang sakit, menjaga kebersihan diri, makanan dan lingkungan," kata Kepala Dinas Kesehatan DKI Widyastuti di Jakarta, Jumat.
Ia menjelaskan deteksi dini dapat dilakukan dengan memantau jumlah dan frekuensi buang air kecil anak yang sedang sakit.
Baca juga: Dinkes Kota Bogor buat 6 langkah cepat cegah dan deteksi ginjal akut pada anak
Pihaknya meminta agar orang tua tidak abai jika anak tidak buang air kecil seperti biasanya.
Jika terjadi penurunan jumlah air seni dalam 24 jam atau bahkan sama sekali tidak buang air kecil atau disebut anuria dalam 12 jam, kata dia, segera bawa ke rumah sakit terdekat untuk mendapatkan pengobatan lebih lanjut.
"Jangan tunggu sampai anak mengalami kondisi darurat seperti badan bengkak, kesadaran menurun, serta sesak nafas," katanya.
Baca juga: Menkes: Kasus gangguan ginjal akut di Indonesia telah selesai diatasi
Dinas Kesehatan DKI menyediakan kanal untuk masyarakat mengajukan pertanyaan atau keluhan seputar gangguan ginjal akut progresif atipikal pada anak dapat melalui nomor 082213888006.
Di sisi lain, Dinas Kesehatan DKI juga menganjurkan orang tua jika anak terutama balita demam, untuk memahami tata laksana penanganan demam tanpa obat terlebih dahulu.
Langkah awal yang bisa dilakukan orang tua jika anak demam adalah mengukur suhu tubuh menggunakan termometer.
"Dikatakan demam jika suhu tubuh mencapai 38 derajat celsius atau lebih," imbuhnya.
Baca juga: 41 saksi diperiksa Penyidik Bareskrim Polri terkait gagal ginjal akut pada anak
Jika anak mengalami demam, lanjut dia, maka terlebih dahulu lakukan kompres dengan air hangat, hindari pemakaian baju berbahan tebal, dan penuhi kebutuhan cairan dengan memberikan cukup minum.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2023