Peneliti Senior Lembaga Demografi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (LD FEB UI) Prof. Dra. Omas Bulan Samosir, Ph.D., mengatakan pengelolaan fertilitas mencegah ancaman penurunan angka kelahiran di Indonesia.

"Ada 14 provinsi yang mengalami kemandekan penurunan fertilitas pada periode 2000–2010," kata Prof. Omas Bulan Samosir di Kampus UI Depok, Selasa.

Keempat belas provinsi tersebut, yaitu Riau, DKI Jakarta, Jawa Tengah, Yogyakarta, Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara Timur, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Tengah, Gorontalo, Maluku, dan Maluku Utara.

Baca juga: Dekan FEB UI: Perekonomian tahun 2023 akan lebih manantang
Baca juga: FEB UI komitmen terus cetak SDM berstandar internasional

"DKI Jakarta, Yogyakarta, dan Jawa Timur sudah memiliki tingkat kelahiran di bawah tingkat penggantian penduduk 2,1 persen anak per perempuan, masing-masing 1,81 persen, 1,94 persen, dan 2 persen anak per perempuan. Hal inilah yang perlu dijaga karena apabila dibiarkan, pada 2065 hingga 2070 Indonesia akan mengalami penurunan angka kelahiran seperti yang dialami Tiongkok dan Singapura,” ujar Prof. Omas yang juga Guru Besar FEB UI.

Prof. Omas menilai perlunya perencanaan pembangunan di bidang Keluarga Berencana (KB) yang sesuai dengan kondisi wilayah, khususnya terkait faktor-faktor yang memengaruhi fertilitas, karena tren fertilitas di setiap provinsi beragam.

Ia menyebut beberapa faktor yang memengaruhi penurunan fertilitas di Indonesia, antara lain pola perkawinan, efektivitas kontrasepsi dan aborsi, serta ketidaksuburan pada masa menyusui. Pemahaman tentang faktor-faktor ini penting untuk program intervensi pengelolaan fertilitas, baik pada tingkat nasional maupun sub-nasional.

Baca juga: Tim Pengmas FEB UI kolobarasi dengan Pemkot Solo

Indonesia mengalami penurunan fertilitas secara konsisten selama periode 1971–2000. Tingkat kelahiran turun dari 5,6 persen anak per perempuan menurut hasil sensus penduduk 1971 menjadi 2,34 persen menurut sensus penduduk tahun 2000. Penurunan tingkat kelahiran di Indonesia kemudian mengalami kemandekan (fertility stalling).

Berdasarkan Survei Demografi dan Kesehatan (SDKI), kemandekan penurunan fertilitas berada pada tingkat yang lebih tinggi. Total Fertility Rate (TFR) stagnan pada angka 2,6 persen anak per perempuan menurut hasil SDKI tahun 2002/2003, 2007, dan 2012.

Pewarta: Feru Lantara

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2023