Vaksinasi COVID-19 dosis keempat atau dosis penguat kedua sudah dilakukan pada 20 persen dari sekitar 2,4 juta orang berusia 18 tahun ke atas yang menjadi sasaran vaksinasi penguat kedua di Kabupaten Bekasi, Provinsi Jawa Barat.
Pelaksana Tugas Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bekasi Alamsyah di Cikarang, Kamis, mengatakan bahwa vaksinasi COVID-19 dosis keempat sudah dilakukan pada setidaknya 480.000 orang dari sekitar 2,4 juta warga berusia 18 tahun ke atas yang ditargetkan mendapat vaksinasi penguat kedua.
"Untuk ukuran baru beberapa hari vaksinasi, ini sebenarnya terbilang baik. Ini di luar dari tenaga kesehatan yang sudah 100 persen, sebanyak 28.000 orang," kata dia.
Sedangkan cakupan vaksinasi COVID-19 dosis ketiga, Alamsyah mengatakan, hingga awal Februari 2023 sudah mencapai 90 persen dari sasaran di Kabupaten Bekasi.
Baca juga: Kabupaten Bekasi mulai laksanakan vaksinasi booster pada ASN
"Sudah 2,2 juta lebih warga yang mendapatkan vaksinasi dosis ketiga. Ini menjadi modal selanjutnya di vaksinasi keempat ini," katanya.
Dia mengatakan bahwa peningkatan cakupan vaksinasi dipengaruhi oleh ketersediaan vaksin COVID-19 di daerah.
"Memang kalau ketersediaan vaksin banyak, mencukupi, vaksinasi bisa lebih gencar. Tapi, karena stok sedikit jadi belum bisa benar-benar maksimal," katanya.
Ia mengemukakan bahwa kesadaran warga untuk menjalani vaksinasi dosis keempat di wilayah Kabupaten Bekasi masih tergolong tinggi meski penularan COVID-19 sudah reda.
"Kalau dilihat memang tergantung segmen masyarakat. Kalau masyarakat yang sudah educated (terdidik), mereka mencari karena belajar dari kemarin vaksin itu efeknya bagus, jadi mereka cari," katanya.
Baca juga: Pemkab Bekasi sediakan layanan vaksinasi penguat di posko pelayanan mudik
"Kalau wilayah pelosok untuk mendapatkan vaksin keempat belum terlalu berminat," ia menambahkan.
Pemerintah kabupaten menyediakan pelayanan vaksinasi dosis keempat di seluruh fasilitas kesehatan, termasuk puskesmas dan rumah sakit.
Alamsyah mengatakan bahwa vaksinasi massal dan pelayanan model "jemput bola" tidak diterapkan dalam pelaksanaan vaksinasi COVID-19 dosis keempat karena stok vaksin masih terbatas.
Menurut dia, Kabupaten Bekasi saat ini hanya memiliki stok vaksin sebanyak 70 boks, yang bisa digunakan untuk memvaksinasi sekitar 28.000 orang.
"Vaksinnya Pfizer, sama dengan dosis ketiga. Tapi memang jumlah terbatas sehingga tidak bisa dilakukan gebyar vaksin. Sekarang 70 boks, nanti katanya Jumat tambah lagi, tapi belum tahu berapa," katanya.
Baca juga: Vaksinasi dosis kedua di Kabupaten Bekasi sudah mencakup 75 persen sasaran
"Jika jumlahnya mencukupi, kami bisa bekerja dengan cepat untuk meningkatkan vaksinasi," kata dia.
Ia mengatakan bahwa penderita COVID-19 di Kabupaten Bekasi tinggal 37 orang dan umumnya mengalami gejala ringan sehingga hanya menjalani isolasi mandiri.
"Jadi sudah benar-benar landai," katanya mengenai grafik penularan virus corona penyebab COVID-19 di Kabupaten Bekasi.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2023
Pelaksana Tugas Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bekasi Alamsyah di Cikarang, Kamis, mengatakan bahwa vaksinasi COVID-19 dosis keempat sudah dilakukan pada setidaknya 480.000 orang dari sekitar 2,4 juta warga berusia 18 tahun ke atas yang ditargetkan mendapat vaksinasi penguat kedua.
"Untuk ukuran baru beberapa hari vaksinasi, ini sebenarnya terbilang baik. Ini di luar dari tenaga kesehatan yang sudah 100 persen, sebanyak 28.000 orang," kata dia.
Sedangkan cakupan vaksinasi COVID-19 dosis ketiga, Alamsyah mengatakan, hingga awal Februari 2023 sudah mencapai 90 persen dari sasaran di Kabupaten Bekasi.
Baca juga: Kabupaten Bekasi mulai laksanakan vaksinasi booster pada ASN
"Sudah 2,2 juta lebih warga yang mendapatkan vaksinasi dosis ketiga. Ini menjadi modal selanjutnya di vaksinasi keempat ini," katanya.
Dia mengatakan bahwa peningkatan cakupan vaksinasi dipengaruhi oleh ketersediaan vaksin COVID-19 di daerah.
"Memang kalau ketersediaan vaksin banyak, mencukupi, vaksinasi bisa lebih gencar. Tapi, karena stok sedikit jadi belum bisa benar-benar maksimal," katanya.
Ia mengemukakan bahwa kesadaran warga untuk menjalani vaksinasi dosis keempat di wilayah Kabupaten Bekasi masih tergolong tinggi meski penularan COVID-19 sudah reda.
"Kalau dilihat memang tergantung segmen masyarakat. Kalau masyarakat yang sudah educated (terdidik), mereka mencari karena belajar dari kemarin vaksin itu efeknya bagus, jadi mereka cari," katanya.
Baca juga: Pemkab Bekasi sediakan layanan vaksinasi penguat di posko pelayanan mudik
"Kalau wilayah pelosok untuk mendapatkan vaksin keempat belum terlalu berminat," ia menambahkan.
Pemerintah kabupaten menyediakan pelayanan vaksinasi dosis keempat di seluruh fasilitas kesehatan, termasuk puskesmas dan rumah sakit.
Alamsyah mengatakan bahwa vaksinasi massal dan pelayanan model "jemput bola" tidak diterapkan dalam pelaksanaan vaksinasi COVID-19 dosis keempat karena stok vaksin masih terbatas.
Menurut dia, Kabupaten Bekasi saat ini hanya memiliki stok vaksin sebanyak 70 boks, yang bisa digunakan untuk memvaksinasi sekitar 28.000 orang.
"Vaksinnya Pfizer, sama dengan dosis ketiga. Tapi memang jumlah terbatas sehingga tidak bisa dilakukan gebyar vaksin. Sekarang 70 boks, nanti katanya Jumat tambah lagi, tapi belum tahu berapa," katanya.
Baca juga: Vaksinasi dosis kedua di Kabupaten Bekasi sudah mencakup 75 persen sasaran
"Jika jumlahnya mencukupi, kami bisa bekerja dengan cepat untuk meningkatkan vaksinasi," kata dia.
Ia mengatakan bahwa penderita COVID-19 di Kabupaten Bekasi tinggal 37 orang dan umumnya mengalami gejala ringan sehingga hanya menjalani isolasi mandiri.
"Jadi sudah benar-benar landai," katanya mengenai grafik penularan virus corona penyebab COVID-19 di Kabupaten Bekasi.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2023