Provinsi Bali yang pada tahun 2022 berhasil melampaui target kunjungan wisatawan mancanegara,  kian menunjukkan semangat untuk pulih seperti sebelum pandemi COVID-19.

Optimisme itu terlihat dari melesatnya target kedatangan turis mancanegara 2023 menjadi 4,5 juta orang, dari sebelumnya selama tahun 2022 yang mencapai 2,3 juta wisatawan.

Untuk mewujudkan target tersebut, Pemerintah Provinsi Bali melihat daya tarik event atau kegiatan terkait budaya, olahraga, dan MICE.

Wakil Gubernur Bali Tjok Oka Artha Ardhana Sukawati menyebutkan bahwa tahun 2022 event G20 memiliki pengaruh besar dalam mencapai target kunjungan wisatawan.

Pemprov Bali menunjukkan kesiapannya dalam menerima wisatawan dengan meluncurkan kalender kegiatan bernama "Calendar of Event" atau CoE 2023.

Peluncuran kalender kegiatan yang perdana tersebut diinisiasi oleh Dinas Pariwisata Provinsi Bali yang diketuai oleh Tjok Bagus Pemayun.

Pada awal Januari 2023 pihaknya meluncurkan CoE dengan total 66 kegiatan yang terdiri dari 51 kegiatan budaya, 13 acara minat khusus atau olahraga, dan dua kegiatan MICE.

Apabila seluruh acara terdata dengan tanggal dan bulan yang pasti, maka akan memudahkan dalam melakukan promosi bersama-sama.

Untuk event yang akan menjamu para wisatawan, umumnya merupakan kegiatan tahunan seperti Pesta Kesenian Bali, Denpasar Festival, Maybank Marathon, dan Ubud Food Festival, namun ada pula kegiatan baru seperti Indonesia Time to Speak Up yang akan berlangsung pada Mei.

Sepanjang tahun 2022, event berkonsep MICE dan kebudayaan menjadi langganan. MICE dan budayalah yang banyak memberikan kontribusi pada pariwisata, baik tingkat hunian kamar maupun jumlah kunjungan wisatawan ke Bali, baik nasional maupun internasional.

Pemprov Bali menggaungkan kalender kegiatan tersebut sebagai bentuk kesiapannya menyambut wisatawan 2023, dan segala event akan disiarkan melalui  Kedutaan Besar RI.

Selain merilis CoE di tengah momentum pencabutan PPKM dan kondisi COVID-19 di Bali yang terus mereda, Pemprov Bali juga mulai menyambut kedatangan wisatawan mancanegara asal China.

China diketahui sebagai negara nomor dua pangsa pasar kunjungan wisatawan ke Bali  sehingga kehadiran mereka untuk mendukung pencapaian target kunjungan 2023 sangat dinantikan.

Kedatangan wisatawan China saat itu berjumlah 210 orang, dengan penerbangan dari Shenzhen menggunakan maskapai penerbangan Indonesia.

Deputi Bidang Pemasaran Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Ni Made Ayu Marthini menyampaikan bahwa ini merupakan momentum baik untuk mengembalikan turis China ke Bali.

Pemerintah Tiongkok juga akan melepas grup-grup wisatawan ke sejumlah negara termasuk Indonesia mulai 6 Februari mendatang.

Gubernur Bali Wayan Koster menambahkan kedatangan wisman dari Tiongkok ini akan membangkitkan kembali pariwisata Pulau Dewata ini.

Pemprov Bali optimistis pariwisata bangkit kembali seperti situasi normal, yaitu dengan kunjungan 6,3 juta wisatawan setahun atau paling tidak tahun ini mencapai 4,5 juta orang.

Awal yang baik dengan diterimanya kembali wisatawan China ke Bali turut disambut pelaku pariwisata dari Association of The Indonesian Tours and Travel Agencies (Asita) Bali.

Menyikapi kedatangan wisatawan termasuk China di 2023, Pemerintah mengambil langkah vaksinasi booster atau penguat kedua bagi masyarakat umum yang telah melakukan vaksinasi penguat pertama.

Pemprov Bali yang selalu menjadi daerah terdepan dalam vaksinasi juga kembali mengencangkan sabuk pengaman dengan mendorong vaksinasi penguat kedua untuk menjaga imunitas masyarakatnya.

Sebanyak 82 persen masyarakat yang telah menjalani vaksinasi penguat pertama kini menjadi target untuk diberi suntikan penguat kedua, yang salah satunya diberikan kepada para pelaku pariwisata.


Baca juga: Banyuwangi bisa diintegrasikan dengan Bali Barat, kata Sandi

Baca juga: Sandi minta kepala daerah beritahu tempat wisata tersembunyi

Pewarta: Ni Putu Putri Muliantari

Editor : Budi Setiawanto


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2023