Pengamat dan pemerhati pendidikan Ki Darmaningtyas berharap peran guru dapat memberikan edukasi terkait gaya hidup masyarakat yang ramah lingkungan.

"Salah satunya mengurangi penggunaan bahan bakar. Sangat penting untuk edukasi kepada guru, sebelum guru mengedukasi muridnya," kata Darmaningtyas kepada Antara di Jakarta, Sabtu.

Pria lulusan Fakultas Filsafat, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta itu mengatakan, saat ini ada anak-anak yang menggunakan kendaraan bermotor pribadi untuk berangkat ke sekolah. Tak jarang, usianya masih di bawah umur.

"Kenapa guru? Karena guru ini strategis menjadi contoh untuk murid-muridnya. Harapannya agar anak-anak membawa ilmu dan kebiasaan tersebut ke keluarga dan lingkungannya di rumah," ujarnya.

Lebih lanjut Darmaningtyas menyampaikan, institusi pendidikan dapat melakukan kampanye serentak terkait gaya hidup ramah lingkungan dengan mengurangi penggunaan bahan bakar minyak (BBM) di lingkungan sekolah.

"Misinya untuk hemat BBM, tetapi isunya bisa menggunakan jalan kaki atau bersepeda untuk kesehatan. Misalnya kampanye jalan kaki minimal 500 meter sehari," katanya.

Sebagai informasi, Hari Pengurangan Emisi CO2 Internasional diperingati setiap 28 Januari.

Peringatan International Reducing CO2 Emissions Day ini menjadi momentum untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan bahaya emisi CO2 atau karbon dioksida.

Dalam hal ini, Indonesia berkomitmen untuk mencapai net zero emission atau nol emisi karbon maksimal pada tahun 2060.

Dengan mengurangi jejak karbon, Indonesia diharapkan dapat mencapai kondisi net zero emissions di tahun 2060 atau lebih cepat.

 

Pewarta: Adimas Raditya Fahky P

Editor : Budi Setiawanto


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2023