Sulit dipercaya tetapi itulah yang terjadi, perampokan yang terjadi di rumah dinas Wali Kota Blitar, Jaw Timur, Santoso beberapa waktu lalu ternyata melibatkan mantan Wali Kota Blitar Samanhudi Anwar.

Perampokan dengan kekerasan terjadi di rumah dinas Wali Kota Blitar, Senin (12/1) lalu. Tiga anggota Satpol PP Kota Blitar disekap pelaku, Santoso dan istri tidak luput dari aksi penyekapan itu. Pelaku membawa kabur uang tunai ratusan juta serta perhiasan milik istri Wali Kota Blitar.

Santoso di Blitar, Sabtu, mengaku sulit membayangkan bahwa mantan Wali Kota Blitar Samanhudi Anwar terlibat kasus perampokan tersebut.

"Tidak pernah terbayangkan," katanya.

Santoso mengetahui kabar penangkapan mantan Wali Kota Blitar Samanhudi Anwar dari media. 

Saat Samanhudi menjabat Wali Kota (2016-2019), Santoso menjabat Wakil Wali Kota. Saat Samanhudi menjabat anggota DPRD setempat, Santoso juga menjabat di Sekretariat DPRD.

Samanhudi juga pernah dipenjara karena kasus korupsi. Ia divonis lima tahun penjara setelah terbukti sah menerima suap Rp1,5 miliar terkait ijon proyek pembangunan sekolah lanjutan pertama. Santoso mengaku belum pernah bertemu setelah Samanhudi Anwar keluar dari lapas.

Meskipun demikian, Santoso tetap menghormati Samanhudi, sebab dahulu pernah bersama-sama memimpin Kota Blitar.

Ia mendoakan agar Samanhudi Anwar diberikan kesadaran sehingga bisa kembali ke jalan yang benar.

"Mudah-mudahan Allah berikan kesadaran sehingga bisa kembali ke jalan yang benar," katanya.

Santoso juga berterima kasih dan mengapresiasi Kapolda Jatim beserta jajarannya termasuk Kapolres Blitar Kota dan seluruh jajaran yang telah bekerja kerja keras.

"Peristiwa yang menimpa saya pribadi sedikit demi sedikit terkuak," katanya.

Ia berharap polisi segera menangkap dua pelaku lain yang hingga kini buron.






 

Pewarta: Asmaul Chusna

Editor : Budi Setiawanto


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2023