Sukabumi (Antara Megapolitan) - Harga ikan laut segar melonjak tajam karena musim paceklik ikan yang berkepanjangan di perairan laut Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat sehingga membuat minimnya persediaan.

"Selain paceklik, cuaca dan gelombang saat ini kurang menentu sehingga nelayang yang melaut sedikit ditambah hasil tangkapan yang minim. Sehingga, pasokan ikan ke pasar ikan di Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Palabuhanratu sangat terbatas," kata pedagang ikan laut di TPI Palabuhanratu, Kris di Sukabumi, Minggu.

Dari pantauan Antara, harga ikan laut komoditas unggulan seperti layur saat ini dijual dengan harga Rp60 ribu/kg, padahal awalnya hanya Rp25 ribu/kg. Kemudian, cumi menjadi Rp45.000/kg padahal awalnya hanya Rp25.000/kg, untuk tongkol dari Rp15.000/kg menjadi Rp22.000/kg.

Selain, Kris, pedagang ikan lainnya yakni Tirta mengatakan kenaikan harga ikan laut segar ini sudah terjadi sejak satu bulan yang lalu, bahkan pada musim libur Idul Fitri 1437 Hijriah, di mana permintaan sangat tinggi, tetapi pasokan minim sehingga harganya melonjak hingga beberapa kali lipat.

"Untuk memenuhi permintaan pasar, kami terpaksa mendatangkan ikan beku dari daerah lain seperti Bekasi maupun Jakarta dan mengandalkan nelayan andon, karena pasokan ikan laut segar dari nelayan Sukabumi terbatas," katanya.

Sementara itu, Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kabupaten Sukabumi, Abdul Kodir mengatakan tangkapan ikan dari nelayan Sukabumi saat ini memang kurang karena minimnya ikan di laut.

Untuk memenuhi kebutuhan ikan laut, pihaknya sengaja mendatangkan ikan beku dari luar Kabupaten Sukabumi. Namun demikian, hingga saat ini nelayan Sukabumi masih tetap melaut, sehingga persediaan minimalnya untuk lokal masih terpenuhi.

Pewarta: Aditya A Rohman

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2016