Palang Merah Indonesia (PMI) menyalurkan bantuan air bersih ke kecamatan-kecamatan yang dalam sepekan terakhir suplai airnya surut di wilayah Kabupaten Cianjur, Provinsi Jawa Barat.
"Memasuki dua bulan setelah gempa, 15 truk tangki air PMI masih terus bergerak memberikan pelayanan air bersih untuk warga di posko pengungsian maupun perkampungan. Namun, sejak satu pekan terakhir, jumlahnya bertambah dengan lokasi berbeda karena sumur warga mengering," kata koordinator armada tangki PMI Cianjur Nano Suherman di Cianjur, Kamis.
Nano mengatakan bahwa belakangan PMI menerima permintaan pasokan air dari beberapa desa di Kecamatan Pacet, Cugenang, Cianjur, Warungkondang, dan Gekbrong yang sebelumnya tidak pernah mengajukan permintaan bantuan air bersih.
Baca juga: PMI Bantul bangun pipanisasi air bersih sepanjang 8.000 meter untuk korban gempa Cianjur
Baca juga: PMI terus distribusikan air untuk warga korban gempa Cianjur hingga tiga bulan ke depan
"Kami mendapat laporan, warga terdampak gempa di beberapa desa yang tidak pernah meminta pasokan air selama dua bulan terakhir, saat ini meminta kiriman dua sampai empat tangki per hari disesuaikan dengan jumlah warga yang membutuhkan," katanya.
Dia menyampaikan bahwa PMI telah mendistribusikan enam juta liter air bersih untuk memenuhi kebutuhan warga di 214 posko pengungsian maupun perkampungan yang terdampak gempa di Cianjur.
Menurut laporan warga, sumur dan kolam di Desa Cibeureum, Naylindung, Gasol, dan Benjod di Kecamatan Cugenang serta beberapa desa di Kecamatan Pacet, Warungkondang, dan Gekbrong belakangan surut airnya.
Baca juga: PMI bangun instalasi pengolahan air bersih siap minum untuk penyintas gempa di Cianjur
Warga Desa Cibeureum, Awiw Sulaeman, mengatakan bahwa sumur dan kolam di desanya mulai surut airnya sekitar dua bulan setelah gempa.
"Kami tidak tahu pasti penyebabnya," kata dia.
Menurut dia, kondisi yang demikian membuat warga Desa Cibeureum, yang berpenduduk 3.210 orang, mengajukan permintaan bantuan air bersih ke PMI.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2023
"Memasuki dua bulan setelah gempa, 15 truk tangki air PMI masih terus bergerak memberikan pelayanan air bersih untuk warga di posko pengungsian maupun perkampungan. Namun, sejak satu pekan terakhir, jumlahnya bertambah dengan lokasi berbeda karena sumur warga mengering," kata koordinator armada tangki PMI Cianjur Nano Suherman di Cianjur, Kamis.
Nano mengatakan bahwa belakangan PMI menerima permintaan pasokan air dari beberapa desa di Kecamatan Pacet, Cugenang, Cianjur, Warungkondang, dan Gekbrong yang sebelumnya tidak pernah mengajukan permintaan bantuan air bersih.
Baca juga: PMI Bantul bangun pipanisasi air bersih sepanjang 8.000 meter untuk korban gempa Cianjur
Baca juga: PMI terus distribusikan air untuk warga korban gempa Cianjur hingga tiga bulan ke depan
"Kami mendapat laporan, warga terdampak gempa di beberapa desa yang tidak pernah meminta pasokan air selama dua bulan terakhir, saat ini meminta kiriman dua sampai empat tangki per hari disesuaikan dengan jumlah warga yang membutuhkan," katanya.
Dia menyampaikan bahwa PMI telah mendistribusikan enam juta liter air bersih untuk memenuhi kebutuhan warga di 214 posko pengungsian maupun perkampungan yang terdampak gempa di Cianjur.
Menurut laporan warga, sumur dan kolam di Desa Cibeureum, Naylindung, Gasol, dan Benjod di Kecamatan Cugenang serta beberapa desa di Kecamatan Pacet, Warungkondang, dan Gekbrong belakangan surut airnya.
Baca juga: PMI bangun instalasi pengolahan air bersih siap minum untuk penyintas gempa di Cianjur
Warga Desa Cibeureum, Awiw Sulaeman, mengatakan bahwa sumur dan kolam di desanya mulai surut airnya sekitar dua bulan setelah gempa.
"Kami tidak tahu pasti penyebabnya," kata dia.
Menurut dia, kondisi yang demikian membuat warga Desa Cibeureum, yang berpenduduk 3.210 orang, mengajukan permintaan bantuan air bersih ke PMI.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2023