Bekasi (Antara Megapolitan) - Sejumlah pedagang daging sapi segar di Kota Bekasi, Jawa Barat, optimistis mampu bersaing berjualan dengan daging impor di pasaran menjelang Lebaran 1437 H/2016.
"Memang daging sapi segar harganya lebih mahal dibanding daging beku (impor), tapi kualitasnya boleh dibandingkan. Lebih bagus daging sapi segar," kata penjual daging segar di Jalan RA Kartini, Kota Bekasi, Karsim (56).
Menurut dia, lapaknya mulai menyediakan stok daging sapi segar, Senin (4/7) sebanyak 250 kilogram dari satu ekor sapi Bali.
"Hari ini sebanyak 200 kilogramnya sudah habis terjual, besok saya mau potong lagi dua ekor sapi buat dijual Selasa (5/7)," katanya.
Menurut dia, daging sapi tersebut dijual seharga Rp140 ribu per kilogram atau lebih mahal dibandingkan daging impor yang saat ini dibanderol Rp85 ribu per kilogram.
Walau lebih mahal, kata dia, pembelinya di Kota Bekasi cukup banyak karena mayoritas konsumennya mementingkan kualitas dan rasa.
"Kalau daging saya, benar-benar segar, karena baru dipotong tadi pagi. Dagingnya masih segar," katanya.
Menurut dia, kualitas itu berbeda dengan daging beku yang yang dianggapnya tidak segar dan merupakan stok lama.
"Stoknya bisa sampai setahun. Namun karena dibekukan, jadi masih layak konsumsi walaupun rasanya tidak seenak daging segar," katanya.
Sementara itu, salah satu pembeli daging segar Abdullah (31) mengaku lebih tertarik mengonsumsi daging segar karena rasanya yang lebih enak bila dimasak.
"Kalau daging segar lebih terasa lebih enak saat direndang," katanya.
Abdullah membeli daging segar sebanyak 5 kilogram untuk dimasak menjelang Lebaran di rumahnya kawasan Bekasi Timur.
"Kebetulan keluarga mau kumpul, jadi saya stok dulu buat Lebaran," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2016
"Memang daging sapi segar harganya lebih mahal dibanding daging beku (impor), tapi kualitasnya boleh dibandingkan. Lebih bagus daging sapi segar," kata penjual daging segar di Jalan RA Kartini, Kota Bekasi, Karsim (56).
Menurut dia, lapaknya mulai menyediakan stok daging sapi segar, Senin (4/7) sebanyak 250 kilogram dari satu ekor sapi Bali.
"Hari ini sebanyak 200 kilogramnya sudah habis terjual, besok saya mau potong lagi dua ekor sapi buat dijual Selasa (5/7)," katanya.
Menurut dia, daging sapi tersebut dijual seharga Rp140 ribu per kilogram atau lebih mahal dibandingkan daging impor yang saat ini dibanderol Rp85 ribu per kilogram.
Walau lebih mahal, kata dia, pembelinya di Kota Bekasi cukup banyak karena mayoritas konsumennya mementingkan kualitas dan rasa.
"Kalau daging saya, benar-benar segar, karena baru dipotong tadi pagi. Dagingnya masih segar," katanya.
Menurut dia, kualitas itu berbeda dengan daging beku yang yang dianggapnya tidak segar dan merupakan stok lama.
"Stoknya bisa sampai setahun. Namun karena dibekukan, jadi masih layak konsumsi walaupun rasanya tidak seenak daging segar," katanya.
Sementara itu, salah satu pembeli daging segar Abdullah (31) mengaku lebih tertarik mengonsumsi daging segar karena rasanya yang lebih enak bila dimasak.
"Kalau daging segar lebih terasa lebih enak saat direndang," katanya.
Abdullah membeli daging segar sebanyak 5 kilogram untuk dimasak menjelang Lebaran di rumahnya kawasan Bekasi Timur.
"Kebetulan keluarga mau kumpul, jadi saya stok dulu buat Lebaran," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2016