Karawang (Antara Megapolitan) - Ribuan ton pupuk urea produk PT Pupuk Kujang di Cikampek, Jawa Barat, ditumpuk di badan jalan sekitar pabrik tersebut sebab tidak terserap pasar.

"Terpaksa kami simpan (pupuk) di badan jalan, karena gudang penyimpanan pupuk sudah penuh," kata Kepala Bagian Humas PT Pupuk Kujang Indra Gunawan, di Karawang, Kamis.

Ia mengatakan, penumpukan stok pupuk hingga ke badan jalan itu bukan dikarenakan kelebihan produksi, melainkan penyerapan di tingkat petani tidak sesuai dengan target.

Ditambah lagi saat ini para petani mulai membidik pupuk jenis NPK, yang diproduksi oleh banyak produsen. Kondisi itu, menganggu pemasaran urea produk Pupuk Kujang.

Berdasarkan catatan Humas PT Pupuk Kujang, stok pupuk urea per 26 Juni 2016 mencapai 203.465,27 ton. Pupuk sebanyak itu terdiri atas urea bersubsidi 163.445, 93 ton, dan urea nonsubsidi sebanyak 40.019,34 ton.

Mengenai urea nonsubsidi, Indra menyatakan, penyerapan pupuk nonsubsidi itu rendah karena kalangan industri lebih memilih pupuk produk Tiongkok yang lebih murah.

Meski stok pupuk melimpah hingga gudang penyimpanan penuh dan pupuk disimpan di badan jalan, produksi pupuk tetap dilakukan PT Pupuk Kujang.

Menurut dia, produksi pupuk di pabrik Kujang 1A dan Kujang 1B tidak bisa dihentikan. Sebab, jika produksi terhenti maka sistem pabrik bakal terganggu.

Produksi pupuk urea PT Pupuk Kujang dari dua pabrik itu mencapai 10 ribu ton per hari. Karena itu, stok pupuknya terus bertambah dan menumpuk hingga akhirnya disimpan di badan jalan, karena gudang penyimpanan sudah tidak bisa menampung.

Pewarta: M. Ali Khumaini

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2016