Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Bhagasasi Kabupaten Bekasi, Jawa Barat mengembangkan aspek bisnis dengan mencoba produksi air minum dalam kemasan (AMDK) hasil teknologi penyaringan tingkat tinggi atau ultra filtrasi.

"Kualitas air di instalasi ultra filtrasi ini siap minum, saya rasakan sendiri, bersih dan segar seperti air kemasan pada umumnya sehingga nanti akan menjadi air dalam kemasan," kata Penjabat Bupati Bekasi Dani Ramdan saat meninjau kesiapan produksi AMDK di Kabupaten Bekasi, Senin.

Produksi AMDK ini dilakukan di Instalasi Pengolahan Air Tegal Gede, Cikarang Selatan, Kabupaten Bekasi. Di lokasi ini, teknologi ultra filtrasi telah terpasang dengan kapasitas 200 liter per detik. Pada kesempatan tersebut, Dani turut mencoba air hasil penyaringan tersebut.

Baca juga: PDAM Tirta Bhagasasi resmi milik Kabupaten Bekasi

Dani menjelaskan pembangunan air kemasan ini tengah dalam kajian teknis Tim Percepatan Pembangunan Daerah. Produk ini diharapkan menjadi sumber pendapatan baru pemerintah daerah melalui PDAM Tirta Bhagasasi, sekaligus memenuhi kebutuhan masyarakat.

"Tentu ini menjadi bisnis baru PDAM. Kami bangun untuk memenuhi kebutuhan masyarakat di wilayah selatan, terlebih di wilayah ini banyak perumahan-perumahan baru," katanya.

Ia mengaku pada tahap awal, produksi air kemasan ini rencananya digunakan untuk kebutuhan pemerintah daerah hingga tingkat desa. Selanjutnya air kemasan ini akan ditawarkan ke dunia industri dan restoran di Kabupaten Bekasi. "Potensi ini baik untuk selanjutnya menjadi sumber pendapatan baru bagi daerah. Digunakan untuk acara pemerintah dan coba ditawarkan pada industri dan restoran, selain tentunya pada masyarakat luas," ucap dia.

Baca juga: PDAM Tirta Bhagasasi kembali salurkan bantuan korban gempa di Cianjur

Direktur Utama PDAM Tirta Bhagasasi Kabupaten Bekasi Usep Rahman Salim mengatakan kapasitas ultra filtrasi yang mencapai 200 liter per detik itu sebenarnya bisa untuk memenuhi kebutuhan penduduk dalam jumlah besar. Hanya saja, demi menjaga kualitas, maka penggunaan akan dibatasi.

Setelah melewati kajian selama sebulan ke depan, ditargetkan air minum kemasan ini akan memulai produksi pada triwulan pertama 2023. "Untuk sementara pasar masih internal PDAM dan pemerintah daerah namun nanti akan dipasarkan secara luas," katanya.

Usep menyebutkan tidak sekedar minuman kemasan, air hasil ultra filtrasi ini juga akan dipasarkan dalam bentuk air isi ulang sehat dengan sistem reverse osmosis atau RO. "Maka kami buka peluang itu untuk lebih melayani masyarakat Kabupaten Bekasi. Akan ada yang kemasan botol kecil, galon sampai isi ulang RO," katanya.

Baca juga: PDAM Tirta Bhagasasi Bekasi ajukan modal Rp244 miliar optimalisasi layanan

Sementara itu, usai pengakhiran kerja sama dengan Pemkot Bekasi, PDAM Tirta Bhagasasi kini juga lebih fokus meningkatkan cakupan layanan air bersih. Usep mengatakan baru 40 persen warga Kabupaten Bekasi yang terlayani air bersih.

"Sesuai perencanaan bisnis 2023-2027, cakupan layanan air bersih sekitar 70 persen pada tahun 2027. Saat ini, jumlah pelanggan PDAM Tirta Bhagasasi Bekasi 350.000 sambungan langganan (SL). Dengan penambahan pelanggan baru sekitar 350.000, maka tahun 2027 jumlah pelanggan 650.000 sampai 700.000 SL," kata dia.

Pewarta: Pradita Kurniawan Syah

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2022